Covid-19 Mengganas di China, Diperkirakan Per Hari Bunuh 9.000 Orang
Jum'at, 30 Desember 2022 - 10:27 WIB
Sejak 7 Desember ketika China mengubah kebijakannya secara tiba-tiba, pihak berwenang telah melaporkan 10 kematian akibat Covid-19.
Pejabat kesehatan China baru-baru ini mengatakan mereka mendefinisikan kematian akibat Covid-19 adalah seseorang yang meninggal karena gagal napas yang disebabkan oleh Covid-19, tidak termasuk kematian akibat penyakit dan kondisi lain bahkan jika almarhum dinyatakan positif terkena virus tersebut.
Pada 28 Desember, jumlah kematian resmi Covid-19 China mencapai 5.246 sejak dimulainya pandemi pada tahun 2020.
Airfinity, menurut pernyataannya, memperkirakan 1,7 juta kematian di seluruh China pada akhir April.
Menurut situs webnya, pada tahun 2020 ia membangun platform analisis dan intelijen kesehatan Covid-19 khusus pertama di dunia.
Kepala ahli epidemiologi China Wu Zunyou pada hari Kamis mengatakan bahwa tim di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China berencana untuk menilai kematian secara berbeda.
"Tim akan mengukur perbedaan antara jumlah kematian dalam gelombang infeksi saat ini dan jumlah kematian yang diperkirakan seandainya epidemi itu tidak pernah terjadi," terang Wu kepada wartawan dalam sebuah pengarahan.
"Dengan menghitung apa yang disebut 'kematian berlebih,' China akan dapat mengetahui apa yang berpotensi diremehkan," kata Wu.
Pejabat kesehatan China baru-baru ini mengatakan mereka mendefinisikan kematian akibat Covid-19 adalah seseorang yang meninggal karena gagal napas yang disebabkan oleh Covid-19, tidak termasuk kematian akibat penyakit dan kondisi lain bahkan jika almarhum dinyatakan positif terkena virus tersebut.
Pada 28 Desember, jumlah kematian resmi Covid-19 China mencapai 5.246 sejak dimulainya pandemi pada tahun 2020.
Airfinity, menurut pernyataannya, memperkirakan 1,7 juta kematian di seluruh China pada akhir April.
Menurut situs webnya, pada tahun 2020 ia membangun platform analisis dan intelijen kesehatan Covid-19 khusus pertama di dunia.
Kepala ahli epidemiologi China Wu Zunyou pada hari Kamis mengatakan bahwa tim di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China berencana untuk menilai kematian secara berbeda.
"Tim akan mengukur perbedaan antara jumlah kematian dalam gelombang infeksi saat ini dan jumlah kematian yang diperkirakan seandainya epidemi itu tidak pernah terjadi," terang Wu kepada wartawan dalam sebuah pengarahan.
"Dengan menghitung apa yang disebut 'kematian berlebih,' China akan dapat mengetahui apa yang berpotensi diremehkan," kata Wu.
tulis komentar anda