Lokasi Pembangunan Masjid di Korsel Dapat Teror Kepala Babi
Kamis, 29 Desember 2022 - 12:45 WIB
DAEGU - Aktivis Hak Asasi manusia (HAM) dan mahasiswa Muslim di Korea Selatan mengutuk tindakan Islamofobia dengan memajang kepala babi di lokasi pembangunan masjid di Daegu. Pembangunan masjid di daerah itu memang mendapat tentangan keras dari penduduk setempat.
Selama satu tahun terakhir, penduduk di kota tenggara Daegu telah berusaha memblokir pembangunan masjid di dekat Universitas Nasional Kyungpook. Mereka juga memblokir akses ke situs tersebut, memasang spanduk, dan mengadakan pesta barbekyu daging babi.
Dalam insiden terbaru, tiga kepala babi diletakkan di atas bangku di sebuah gang di luar lokasi. Yang pertama diletakkan di sana pada 27 Oktober, diikuti yang lain pada 14 November dan yang ketiga pada 6 Desember.
Menurut Mian Muaz Razaq, perwakilan mahasiswa Muslim di universitas tersebut, siswa yang pergi ke lokasi untuk salat, melewati gang setiap hari.
“Kami akan melawan pembangunan masjid sampai nafas terakhir kami,” bunyi salah satu spanduk yang menghiasi dinding rumah di sebelah lokasi pembangunan, saat kaki dan ekor babi terlihat digantung di sepanjang dinding.
Razaq mengecam tindakan warga sebagai "Islamofobia murni". “Mereka mengadakan aksi unjuk rasa melawan Islam, mereka menyebut kami teroris, mereka memasang spanduk menentang agama kami, mereka membagikan pamflet kebencian terhadap Muslim di daerah kami, tindakan ini bisa disebut apa? Ini murni Islamofobia,” katanya, seperti dikutip dari South China Mourning Post.
Sekelompok aktivis hak asasi manusia setempat meminta Pelapor Khusus PBB untuk kebebasan beragama untuk mendesak pejabat pemerintah pusat dan daerah Korea Selatan untuk turun tangan guna menghentikan penghalangan penduduk terhadap pekerjaan konstruksi dan "segera memindahkan kepala babi".
Selama satu tahun terakhir, penduduk di kota tenggara Daegu telah berusaha memblokir pembangunan masjid di dekat Universitas Nasional Kyungpook. Mereka juga memblokir akses ke situs tersebut, memasang spanduk, dan mengadakan pesta barbekyu daging babi.
Dalam insiden terbaru, tiga kepala babi diletakkan di atas bangku di sebuah gang di luar lokasi. Yang pertama diletakkan di sana pada 27 Oktober, diikuti yang lain pada 14 November dan yang ketiga pada 6 Desember.
Menurut Mian Muaz Razaq, perwakilan mahasiswa Muslim di universitas tersebut, siswa yang pergi ke lokasi untuk salat, melewati gang setiap hari.
“Kami akan melawan pembangunan masjid sampai nafas terakhir kami,” bunyi salah satu spanduk yang menghiasi dinding rumah di sebelah lokasi pembangunan, saat kaki dan ekor babi terlihat digantung di sepanjang dinding.
Razaq mengecam tindakan warga sebagai "Islamofobia murni". “Mereka mengadakan aksi unjuk rasa melawan Islam, mereka menyebut kami teroris, mereka memasang spanduk menentang agama kami, mereka membagikan pamflet kebencian terhadap Muslim di daerah kami, tindakan ini bisa disebut apa? Ini murni Islamofobia,” katanya, seperti dikutip dari South China Mourning Post.
Baca Juga
Sekelompok aktivis hak asasi manusia setempat meminta Pelapor Khusus PBB untuk kebebasan beragama untuk mendesak pejabat pemerintah pusat dan daerah Korea Selatan untuk turun tangan guna menghentikan penghalangan penduduk terhadap pekerjaan konstruksi dan "segera memindahkan kepala babi".
Lihat Juga :
tulis komentar anda