Kota Kuno Petra Yordania Diterjang Banjir Besar, 1.700 Turis Dievakuasi
Rabu, 28 Desember 2022 - 08:26 WIB
Banjir bandang fatal sebelumnya yang melanda Petra terjadi pada tahun 1963 ketika 22 turis Prancis dan seorang pemandu lokal tewas akibat air yang naik dengan cepat.
Sebagai tanggapan, Departemen Purbakala Yordania membangun bendungan untuk mencegah air memasuki ngarai yang mengarah ke Al-Khazneh, yang dikenal sebagai Perbendaharaan.
Pada tahun 2014, sistem alarm dipasang sebagai perlindungan tambahan, dengan sirene yang akan berbunyi ketika air banjir naik di atas ketinggian tertentu.
Petra adalah kota yang diukir dari bukit batu pasir yang berisi ruang pemakaman Nabatean, suku pedagang kaya yang peradabannya berkembang antara 200 Sebelum Masehi dan 100 Masehi.
Petra menjadi ibu kota Nabataean, yang berlokasi strategis di jalur perdagangan utama dan ideal untuk memungut bea pada karavan yang membawa kemenyan dan mur.
Kota ini berasal dari sekitar 400 SM ketika orang Yunani mencoba menyerangnya dalam referensi pertama yang tercatat dalam sejarah.
Berbagai struktur diukir pada batu pada abad-abad berikutnya oleh suku Nabataean, dengan kuil Al-Khazneh yang ikonis dibangun sebagai mausoleum untuk Raja Aretas IV pada abad pertama Masehi.
Meskipun sisa-sisa Situs Warisan Dunia UNESCO itu tampak luas, lebih dari 90% tidak terlihat, terkubur di bawah pasir gurun.
Sepanjang tahun ini, lebih dari satu setengah juta turis telah mengunjungi Petra.
Sebagai tanggapan, Departemen Purbakala Yordania membangun bendungan untuk mencegah air memasuki ngarai yang mengarah ke Al-Khazneh, yang dikenal sebagai Perbendaharaan.
Pada tahun 2014, sistem alarm dipasang sebagai perlindungan tambahan, dengan sirene yang akan berbunyi ketika air banjir naik di atas ketinggian tertentu.
Petra adalah kota yang diukir dari bukit batu pasir yang berisi ruang pemakaman Nabatean, suku pedagang kaya yang peradabannya berkembang antara 200 Sebelum Masehi dan 100 Masehi.
Petra menjadi ibu kota Nabataean, yang berlokasi strategis di jalur perdagangan utama dan ideal untuk memungut bea pada karavan yang membawa kemenyan dan mur.
Kota ini berasal dari sekitar 400 SM ketika orang Yunani mencoba menyerangnya dalam referensi pertama yang tercatat dalam sejarah.
Berbagai struktur diukir pada batu pada abad-abad berikutnya oleh suku Nabataean, dengan kuil Al-Khazneh yang ikonis dibangun sebagai mausoleum untuk Raja Aretas IV pada abad pertama Masehi.
Meskipun sisa-sisa Situs Warisan Dunia UNESCO itu tampak luas, lebih dari 90% tidak terlihat, terkubur di bawah pasir gurun.
Sepanjang tahun ini, lebih dari satu setengah juta turis telah mengunjungi Petra.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda