Militer Amerika Serikat Rekrut 700 Orang dengan Gangguan Perilaku
Rabu, 28 Desember 2022 - 07:43 WIB
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) mengizinkan 700 orang dengan gangguan attention deficit hyperactivity (ADHD) untuk mendaftar.
Langkah militer AS itu setelah mereka menulis ulang aturannya tentang kondisi medis yang melarang calon tentara untuk bergabung, menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Selasa (27/12/2022).
700 orang itu direkrut setelah keputusan militer pada Juni untuk mengizinkan mereka yang menderita 38 kondisi medis untuk mendaftar, asalkan mereka tidak menunjukkan gejala atau memerlukan perawatan antara tiga dan tujuh tahun sebelum mendaftar.
Kondisi ini, yang meliputi kelainan jantung bawaan dan tuberculosis, sebelumnya otomatis didiskualifikasi dari proses pendaftaran militer.
Sekretaris Angkatan Darat AS Christine Wormuth mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa cabang militer tersebut akan menilai keefektifan program tersebut setelah satu tahun bertugas oleh para rekrutan.
“Kami ingin berhati-hati,” ujar Wormuth, merujuk pada mempekerjakan mereka yang memiliki kondisi kesehatan mental.
Dia menjelaskan, “Saya pikir kita harus terus menyegarkan pendekatan kita dan melihat kondisi di masyarakat ini.”
“Militer AS saat ini mempekerjakan dari populasi yang semakin tidak sehat, dengan hanya 23% anak muda Amerika yang memenuhi standar kebugarannya,” ungkap Wormuth kepada CNBC pada Oktober.
Langkah militer AS itu setelah mereka menulis ulang aturannya tentang kondisi medis yang melarang calon tentara untuk bergabung, menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Selasa (27/12/2022).
700 orang itu direkrut setelah keputusan militer pada Juni untuk mengizinkan mereka yang menderita 38 kondisi medis untuk mendaftar, asalkan mereka tidak menunjukkan gejala atau memerlukan perawatan antara tiga dan tujuh tahun sebelum mendaftar.
Kondisi ini, yang meliputi kelainan jantung bawaan dan tuberculosis, sebelumnya otomatis didiskualifikasi dari proses pendaftaran militer.
Sekretaris Angkatan Darat AS Christine Wormuth mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa cabang militer tersebut akan menilai keefektifan program tersebut setelah satu tahun bertugas oleh para rekrutan.
“Kami ingin berhati-hati,” ujar Wormuth, merujuk pada mempekerjakan mereka yang memiliki kondisi kesehatan mental.
Dia menjelaskan, “Saya pikir kita harus terus menyegarkan pendekatan kita dan melihat kondisi di masyarakat ini.”
“Militer AS saat ini mempekerjakan dari populasi yang semakin tidak sehat, dengan hanya 23% anak muda Amerika yang memenuhi standar kebugarannya,” ungkap Wormuth kepada CNBC pada Oktober.
tulis komentar anda