Serukan Diakhirinya Perang Ukraina, Paus Fransiskus: Dunia Mendambakan Perdamaian

Minggu, 25 Desember 2022 - 20:33 WIB
Serukan Diakhirinya Perang Ukraina, Paus Fransiskus: Dunia Mendambakan Perdamaian. FOTO/Reuters
VATIKAN - Paus Fransiskus menyerukan diakhirinya perang di Ukraina dan konflik lainnya. Hal ini ia sampaikan dalam pesan Natalnya, Minggu (25/12/2022). Fransiskus juga mengatakan, dunia menderita "kelaparan perdamaian".

Menyampaikan berkat Natal ke-10 "Urbi et Orbi" (untuk kota dan dunia) dan pesan kepausannya, Fransiskus juga mendesak orang-orang untuk melihat melampaui "kemilau liburan dangkal" dan membantu para tunawisma, imigran, pengungsi dan orang miskin di rumah mereka yang tengah mencari kenyamanan, kehangatan, dan makanan.



“Mari kita lihat wajah semua anak, di mana pun di dunia ini, yang merindukan perdamaian,” kata Fransiskus, seperti dikutip dari Reuters. Ia berbicara dari balkon tengah Basilika Santo Petrus, tempat yang sama di mana dia pertama kali muncul sebagai Paus ketika dia terpilih pada 13 Maret 2013.



“Mari kita juga melihat wajah saudara-saudari Ukraina kita yang mengalami Natal ini dalam kegelapan dan dingin, jauh dari rumah mereka akibat kehancuran yang disebabkan oleh perang selama sepuluh bulan,” katanya berbicara kepada puluhan ribu orang di alun-alun.

Dia berbicara hanya beberapa jam setelah sirene serangan udara meraung di seluruh Ukraina dan sehari setelah Kiev mengatakan serangan Rusia di kota Kherson yang baru saja dibebaskan menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai 35 lainnya pada Sabtu (24/12/2022).



"Semoga Tuhan mengilhami kita untuk menawarkan gerakan solidaritas yang nyata untuk membantu semua orang yang menderita, dan semoga dia mencerahkan pikiran mereka yang memiliki kekuatan untuk membungkam gemuruh senjata dan segera mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini!" kata Fransiskus.

Menurutnya, konflik Ukraina tidak boleh mengurangi kepedulian terhadap orang-orang yang hidupnya telah hancur oleh konflik lain atau krisis kemanusiaan, antara lain Suriah, Myanmar, Iran, Haiti, dan wilayah Sahel di Afrika.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More