Zelenksy: Ukraina Akan Ciptakan Keajaiban Natalnya Sendiri

Minggu, 25 Desember 2022 - 08:58 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto/Fox News
KIEV - Warga Ukraina akan menciptakan keajaiban mereka sendiri pada Natal ini dengan menunjukkan bahwa mereka tetap tidak tunduk meskipun ada serangan Rusia yang telah membuat jutaan orang jatuh ke dalam kegelapan.

Hal itu dikatakan oleh Presiden Volodymyr Zelensky dalam pesan menantang pada Sabtu waktu setempat.

Berbicara 10 bulan sejak Rusia melancarkan perang yang telah menewaskan puluhan ribu dan menelantarkan jutaan lainnya, Zelensky mengatakan bahwa sementara kebebasan datang dengan harga tinggi, perbudakan akan menelan biaya lebih banyak lagi.



"Kami bertahan di awal perang - kami bertahan dari serangan, ancaman, pemerasan nuklir, teror, serangan rudal. Kami akan bertahan musim dingin ini karena kami tahu apa yang kami perjuangkan," katanya seperti dilansir dari Channel News Asia, Minggu (25/12/2022).



Serangan misil dan pesawat tak berawak Rusia yang tiada henti sejak Oktober telah menyebabkan kerusakan besar pada sistem pembangkit listrik, secara teratur meninggalkan kota-kota besar di Ukraina tanpa air dan pemanas.

Zelensky menyampaikan pidatonya dalam sebuah video kepada warga Ukraina yang merayakan Natal di bulan Desember. Kebanyakan warga Ukraina beragama Kristen Ortodoks dan merayakannya pada awal Januari.

"Bahkan dalam kegelapan total, kita akan menemukan satu sama lain untuk saling berpelukan dengan erat. Dan jika tidak ada panas, kita akan saling berpelukan dalam waktu yang lama untuk saling menghangatkan," ujarnya.



"Kami akan tersenyum dan bahagia, seperti biasa. Ada satu perbedaan - kami tidak akan menunggu keajaiban, karena kami menciptakannya sendiri," serunya.

Video, yang berdurasi kurang dari sembilan menit, direkam di luar pada malam hari dengan hanya beberapa lampu putih dan latar belakang pohon Natal.

Zelensky mencatat pasukan Ukraina bertempur di wilayah Donbas timur sementara yang lain berada di pengasingan baik di dalam maupun luar negeri, setelah melarikan diri dari Rusia.

"Kami telah melawan mereka selama lebih dari 300 hari dan delapan tahun. Apakah kami akan membiarkan mereka mencapai apa yang mereka inginkan?" katanya, merujuk pada pendudukan Crimea oleh Rusia tahun 2014.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More