AS: Korea Utara Jual Senjata ke Grup Wagner Rusia
Jum'at, 23 Desember 2022 - 17:05 WIB
Menurut Kirby, Prigozhin menghabiskan lebih dari USD100 juta atau sekitar Rp1,5 triliun per bulan untuk mendanai operasi Wagner di Ukraina, tetapi menghadapi masalah dalam merekrut orang Rusia untuk berperang di sana.
Grup Wagner, yang dikelola oleh para veteran angkatan bersenjata Rusia, telah bertempur di Libya, Suriah, Republik Afrika Tengah, dan Mali, di antara negara-negara lain.
Intelijen AS, kata Kirby, mengindikasikan Wagner telah memainkan peran utama dalam pertempuran untuk kota Bakhmut di Ukraina dan telah menderita banyak korban di sana dengan sekitar 1.000 anggotanya tewas dalam beberapa pekan terakhir.
"Di dalam Rusia, pengaruh Prigozhin berkembang, dan kemandirian kelompoknya dari Kementerian Pertahanan Rusia hanya naik dan meningkat selama 10 bulan perang ini," kata Kirby, tanpa memberikan bukti.
Kirby mengatakan bahwa dalam beberapa kasus, pejabat militer Rusia di Ukraina berada di bawah pasukan Wagner.
Selain itu, Prigozhin mengkritik para jenderal dan pejabat pertahanan Rusia atas kinerja mereka sejak invasi.
Namun tudingan ini dibantah oleh pemilik Grup Wagner Yevgeny Prigozhin membantah pernyataan tersebut. Ia menyebutnya sebagai "gosip dan spekulasi".
Prigozhin, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan Kirby memiliki kebiasaan membuat pernyataan berdasarkan dugaan.
“Semua orang tahu bahwa Korea Utara sudah lama tidak memasok senjata apa pun ke Rusia. Dan bahkan tidak ada upaya seperti itu yang dilakukan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Grup Wagner, yang dikelola oleh para veteran angkatan bersenjata Rusia, telah bertempur di Libya, Suriah, Republik Afrika Tengah, dan Mali, di antara negara-negara lain.
Intelijen AS, kata Kirby, mengindikasikan Wagner telah memainkan peran utama dalam pertempuran untuk kota Bakhmut di Ukraina dan telah menderita banyak korban di sana dengan sekitar 1.000 anggotanya tewas dalam beberapa pekan terakhir.
"Di dalam Rusia, pengaruh Prigozhin berkembang, dan kemandirian kelompoknya dari Kementerian Pertahanan Rusia hanya naik dan meningkat selama 10 bulan perang ini," kata Kirby, tanpa memberikan bukti.
Kirby mengatakan bahwa dalam beberapa kasus, pejabat militer Rusia di Ukraina berada di bawah pasukan Wagner.
Selain itu, Prigozhin mengkritik para jenderal dan pejabat pertahanan Rusia atas kinerja mereka sejak invasi.
Namun tudingan ini dibantah oleh pemilik Grup Wagner Yevgeny Prigozhin membantah pernyataan tersebut. Ia menyebutnya sebagai "gosip dan spekulasi".
Prigozhin, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan Kirby memiliki kebiasaan membuat pernyataan berdasarkan dugaan.
“Semua orang tahu bahwa Korea Utara sudah lama tidak memasok senjata apa pun ke Rusia. Dan bahkan tidak ada upaya seperti itu yang dilakukan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
tulis komentar anda