AS: Korea Utara Jual Senjata ke Grup Wagner Rusia

Jum'at, 23 Desember 2022 - 17:05 WIB
AS seret Korea Utara ke dalam pusaran konflik Ukraina, sebut jual senjata ke Grup Wagner Rusia. Foto/The Telegraph
WASHINGTON - Gedung Putih mengatakanperusahaan militer swasta Rusia , Grup Wagner , menerima kiriman senjata dari Korea Utara untuk membantu memperkuat pasukan Rusia di Ukraina. Itu menandakan peran kelompok itu yang semakin meluas dalam konflik.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan Grup Wagner sedang mencari pemasok senjata di seluruh dunia untuk mendukung operasi militernya di Ukraina.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah menyelesaikan pengiriman senjata permulaan ke Wagner, yang membayar peralatan itu. Bulan lalu, Korea Utara mengirimkan roket infanteri dan rudal ke Rusia untuk digunakan oleh Wagner," katanya kepada wartawan seperti dilansir dari Reuters, Jumat (23/12/2022).



Kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh Reuters. Grup Wagner didirikan pada 2014 setelah Rusia merebut dan mencaplok semenanjung Crimea Ukraina dan memicu pemberontakan separatis di wilayah Donbas timur Ukraina.

"Amerika Serikat memperkirakan bahwa Wagner memiliki 50.000 personel yang dikerahkan di Ukraina, termasuk 10.000 kontraktor dan 40.000 narapidana yang direkrut dari penjara Rusia," kata Kirby.

Dikatakan oleh Kirby bahwa Presiden Vladimir Putin semakin meminta bantuan Grup Wagner di Ukraina, tempat pasukan Rusia tersandung.

Pemerintahan Biden sendiri pada hari Rabu lalu meluncurkan pembatasan baru pada ekspor teknologi ke Grup Wagner.



"Lebih banyak sanksi akan datang dalam beberapa minggu ke depan terhadap perusahaan dan kelompok pendukungnya di negara-negara di seluruh dunia, kata Kirby.

Menurut Kirby, Prigozhin menghabiskan lebih dari USD100 juta atau sekitar Rp1,5 triliun per bulan untuk mendanai operasi Wagner di Ukraina, tetapi menghadapi masalah dalam merekrut orang Rusia untuk berperang di sana.

Grup Wagner, yang dikelola oleh para veteran angkatan bersenjata Rusia, telah bertempur di Libya, Suriah, Republik Afrika Tengah, dan Mali, di antara negara-negara lain.

Intelijen AS, kata Kirby, mengindikasikan Wagner telah memainkan peran utama dalam pertempuran untuk kota Bakhmut di Ukraina dan telah menderita banyak korban di sana dengan sekitar 1.000 anggotanya tewas dalam beberapa pekan terakhir.

"Di dalam Rusia, pengaruh Prigozhin berkembang, dan kemandirian kelompoknya dari Kementerian Pertahanan Rusia hanya naik dan meningkat selama 10 bulan perang ini," kata Kirby, tanpa memberikan bukti.

Kirby mengatakan bahwa dalam beberapa kasus, pejabat militer Rusia di Ukraina berada di bawah pasukan Wagner.



Selain itu, Prigozhin mengkritik para jenderal dan pejabat pertahanan Rusia atas kinerja mereka sejak invasi.

Namun tudingan ini dibantah oleh pemilik Grup Wagner Yevgeny Prigozhin membantah pernyataan tersebut. Ia menyebutnya sebagai "gosip dan spekulasi".

Prigozhin, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan Kirby memiliki kebiasaan membuat pernyataan berdasarkan dugaan.

“Semua orang tahu bahwa Korea Utara sudah lama tidak memasok senjata apa pun ke Rusia. Dan bahkan tidak ada upaya seperti itu yang dilakukan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

"Oleh karena itu, pasokan senjata dari Korea Utara hanyalah gosip dan spekulasi," tegasnya.

Ini bukan pertama kalinya Korea Utara disebut-sebut ikut membantu Rusia dalam konflik di Ukraina.

Pada bulan November, setelah Gedung Putih mengatakan Pyongyang secara diam-diam memasok Rusia dengan sejumlah besar peluru artileri, Korea Utara mengatakan tidak pernah melakukan transaksi senjata dengan Rusia dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More