Anggota Kongres AS: NATO Bisa Hancurkan Rusia Hanya dalam 3 Hari
Rabu, 21 Desember 2022 - 00:25 WIB
"Kalian pantas mendapatkan yang lebih baik," katanya lagi.
Sementara banyak negara anggota NATO telah memberi Ukraina bantuan militer dan kemanusiaan selama konflik, mereka tidak terlibat perang langsung.
Komunitas internasional sebagian besar percaya pengiriman pasukan mereka ke Ukraina kemungkinan akan menyebabkan eskalasi perang.
Namun, karena Ukraina bukan anggota NATO, invasi Rusia tidak akan menarik respons militer NATO.
Pada bulan November, kekhawatiran tentang keterlibatan NATO tumbuh setelah rudal menghantam sebuah desa di Polandia—yang merupakan bagian dari aliansi—yang menewaskan dua orang. Laporan pada awalnya muncul bahwa rudal itu diproduksi oleh Rusia, tetapi pihak berwenang akhirnya menyimpulkan bahwa rudal itu ditembakkan secara tidak sengaja oleh sistem pertahanan Ukraina dalam upaya untuk melumpuhkan serangan rudal Rusia pada infrastruktur sipil.
Baik Rusia dan NATO telah memperingatkan tentang potensi eskalasi dalam beberapa pekan terakhir.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan dalam sebuah wawancara dengan penyiar NRK awal Desember bahwa dia khawatir "tidak ada keraguan" NATO dan Rusia dapat berperang besar atas Ukraina.
"Saya khawatir perang di Ukraina akan lepas kendali, dan menyebar menjadi perang besar antara NATO dan Rusia," katanya. "Jika ada yang salah,itu bisa menjadi sangat salah."
Sementara itu, Konstantin Sivkov, seorang pengamat di televisi pemerintah Rusia, yang sebagian besar berfungsi sebagai mesin propaganda Putin setelah Kremlin menindak kritik awal tahun ini, meminta Moskow untuk mempersiapkan lebih banyak rudal untuk konflik melawan NATO.
Sementara banyak negara anggota NATO telah memberi Ukraina bantuan militer dan kemanusiaan selama konflik, mereka tidak terlibat perang langsung.
Komunitas internasional sebagian besar percaya pengiriman pasukan mereka ke Ukraina kemungkinan akan menyebabkan eskalasi perang.
Namun, karena Ukraina bukan anggota NATO, invasi Rusia tidak akan menarik respons militer NATO.
Pada bulan November, kekhawatiran tentang keterlibatan NATO tumbuh setelah rudal menghantam sebuah desa di Polandia—yang merupakan bagian dari aliansi—yang menewaskan dua orang. Laporan pada awalnya muncul bahwa rudal itu diproduksi oleh Rusia, tetapi pihak berwenang akhirnya menyimpulkan bahwa rudal itu ditembakkan secara tidak sengaja oleh sistem pertahanan Ukraina dalam upaya untuk melumpuhkan serangan rudal Rusia pada infrastruktur sipil.
Baik Rusia dan NATO telah memperingatkan tentang potensi eskalasi dalam beberapa pekan terakhir.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan dalam sebuah wawancara dengan penyiar NRK awal Desember bahwa dia khawatir "tidak ada keraguan" NATO dan Rusia dapat berperang besar atas Ukraina.
"Saya khawatir perang di Ukraina akan lepas kendali, dan menyebar menjadi perang besar antara NATO dan Rusia," katanya. "Jika ada yang salah,itu bisa menjadi sangat salah."
Sementara itu, Konstantin Sivkov, seorang pengamat di televisi pemerintah Rusia, yang sebagian besar berfungsi sebagai mesin propaganda Putin setelah Kremlin menindak kritik awal tahun ini, meminta Moskow untuk mempersiapkan lebih banyak rudal untuk konflik melawan NATO.
tulis komentar anda