Menlu Iran: Teheran Siap Lanjutkan Hubungan Diplomatik dengan Riyadh
Selasa, 20 Desember 2022 - 06:00 WIB
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran , Hossein Amir-Abdollahian mengatakan pada Senin (19/12/2022), bahwa negaranya siap untuk melanjutkan hubungan dengan Arab Saudi "ketika Riyadh bersedia".
"Teheran siap melanjutkan hubungan diplomatik dengan Riyadh, membuka kembali kedutaan," kata Amir-Abdollahian kepada Forum Dialog Teheran, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Diplomat top Iran itu mengatakan, dia siap mengadakan pertemuan bersama dengan rekan-rekannya dari negara-negara Teluk di sela-sela pertemuan puncak regional tentang Irak di ibu kota Yordania, Amman, Selasa.
KTT tersebut akan dihadiri oleh Iran, Irak, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, Prancis, serta Bahrain dan Oman, yang akan hadir sebagai tamu.
Iran dan Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik mereka setelah misi diplomatik Saudi diserang oleh massa yang marah pada Januari 2016, menyusul eksekusi ulama Syiah Saudi, Sheikh Nimr al-Nimr.
Kedua saingan regional itu telah terlibat dalam negosiasi, yang ditengahi oleh Baghdad, dalam beberapa bulan terakhir dalam upaya memulihkan hubungan mereka.
Beberapa putaran pembicaraan terakhir telah meredakan ketegangan, dengan Amir-Abdollahian pada bulan Juli mengisyaratkan bahwa pembicaraan akan berlanjut dari tingkat keamanan ke tingkat politik.
"Teheran siap melanjutkan hubungan diplomatik dengan Riyadh, membuka kembali kedutaan," kata Amir-Abdollahian kepada Forum Dialog Teheran, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Diplomat top Iran itu mengatakan, dia siap mengadakan pertemuan bersama dengan rekan-rekannya dari negara-negara Teluk di sela-sela pertemuan puncak regional tentang Irak di ibu kota Yordania, Amman, Selasa.
KTT tersebut akan dihadiri oleh Iran, Irak, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, Prancis, serta Bahrain dan Oman, yang akan hadir sebagai tamu.
Iran dan Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik mereka setelah misi diplomatik Saudi diserang oleh massa yang marah pada Januari 2016, menyusul eksekusi ulama Syiah Saudi, Sheikh Nimr al-Nimr.
Kedua saingan regional itu telah terlibat dalam negosiasi, yang ditengahi oleh Baghdad, dalam beberapa bulan terakhir dalam upaya memulihkan hubungan mereka.
Beberapa putaran pembicaraan terakhir telah meredakan ketegangan, dengan Amir-Abdollahian pada bulan Juli mengisyaratkan bahwa pembicaraan akan berlanjut dari tingkat keamanan ke tingkat politik.
(esn)
tulis komentar anda