20 Kota Mati Paling Menarik di Dunia, dari Arktik hingga Padang Pasir (Bagian 2)

Minggu, 18 Desember 2022 - 10:38 WIB


Juga dikenal sebagai Pulau Kapal Perang, Hashima, di lepas pantai Nagasaki, beroperasi sebagai fasilitas penambangan batu bara bawah laut antara tahun 1887 dan 1974.

Tapi itu dikesampingkan karena permintaan batu bara menghilang, dan alam telah mengambil alih bangunan di pulau itu.

Meskipun menjadi tujuan wisata yang signifikan selama bertahun-tahun, Hashima memiliki masa lalu yang kelam, pernah digunakan sebagai kamp kerja paksa selama Perang Dunia II.

Lebih dari 1.000 warga sipil Korea dan China serta tawanan perang dikatakan telah tewas di sini.

9. Pyramiden, Norwegia





Foto: Love Property

Terletak tinggi di atas Lingkaran Arktik di kepulauan Svalbard, Pyramiden pernah menjadi pemukiman penambangan batu bara yang sukses.

Dijual ke Soviet oleh Swedia pada tahun 1927, kota terpencil ini dihiasi dengan arsitektur klasik dari periode Komunis, dari blok perumahan hingga Heliport.

Batubara belum ditambang di sini sejak tahun 1998, tetapi wisatawan kini dapat menginap di hotel khusus dan memesan tur resmi ke gedung-gedungnya yang terbengkalai.

Mereka yang mengunjungi Pyramiden pertama-tama harus mencapai kota terpencil Longyearbyen, sebelum naik perahu atau mobil salju untuk perjalanan terakhir.



10. Pripyat, Ukraina



Foto: NBC Chicago

Pripyat diberi status kota pada tahun 1979, sekitar sembilan tahun setelah didirikan untuk menampung pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di dekatnya.

Kota Ukraina itu adalah rumah bagi sekitar 50.000 orang ketika dievakuasi pada 27 April 1986, menyusul bencana terkenal di Chernobyl.

Turis telah tiba di sini dalam jumlah yang meningkat, meskipun ada bahaya dari dampak nuklir, sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Tapi ini tetap menjadi tempat yang sangat melankolis.

Di awal tahun 2020, mantan warga Pripyat kembali untuk pertama kalinya sebagai bagian dari perayaan 50 tahun berdirinya.

Sementara situs tersebut dilaporkan jatuh ke tangan Rusia selama minggu pertama invasi, sejak saat itu telah direklamasi oleh Ukraina.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More