Gempuran Rusia Putuskan Aliran Listrik di Kherson
Jum'at, 16 Desember 2022 - 03:30 WIB
KIEV - Gempuran gencar Rusia pada Kamis (15/12/2022) menewaskan dua orang di kota selatan Kherson. Selain itu, serangan Moskow juga membuat wilayah tersebut tanpa listrik, kata pejabat Ukraina .
Wakil kepala kantor kepresidenan, Kyrylo Tymoshenko, mengatakan di media sosial bahwa pasukan Rusia telah menembaki pusat kota."Ada informasi dua orang tewas. Layanan darurat ada di lokasi," kata Tymoshenko, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Sementara Gubernur daerah, Yaroslav Yanushevych, mengatakan serangan itu telah membuat kota "sama sekali tanpa listrik".
"Penembakan hebat terhadap fasilitas infrastruktur kritis di kawasan pelabuhan kota sedang berlangsung. Pada kesempatan pertama, petugas layanan listrik akan mulai memulihkan listrik," tambahnya.
Pasukan Rusia merebut Kherson - yang memiliki populasi sebelum perang hampir 300.000 orang - tak lama setelah menginvasi Ukraina pada bulan Februari. Tentara Ukraina merebut kembali kota itu pada bulan November dalam kekalahan simbolis dan militer yang signifikan bagi Moskow.
Kementerian yang bertanggung jawab untuk mengintegrasikan kembali wilayah yang direbut kembali mengatakan, 11.000 orang telah meninggalkan Kherson sejak direbut kembali dan sebagian besar telah dievakuasi oleh pemerintah.
Pejabat daerah memperkirakan sekitar 100.000 penduduk tetap tinggal di Kherson selama pendudukan Rusia. "Sayangnya, penembakan terus-menerus mencegah (kota Kherson) memulihkan kehidupan normal sepenuhnya," kata Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk seperti dikutip oleh kementerian.
Pasukan Rusia mundur ke tepi berlawanan dari sungai Dnipro yang mengalir di sepanjang Kherson dan sejak itu telah berulang kali menembaki kota, merusak infrastruktur utama.
Tymoshenko mengatakan pada Kamis pagi, bahwa serangan Rusia di seluruh wilayah Kherson selatan selama 24 jam sebelumnya telah menyebabkan tiga orang tewas dan 13 lainnya terluka.
Wakil kepala kantor kepresidenan, Kyrylo Tymoshenko, mengatakan di media sosial bahwa pasukan Rusia telah menembaki pusat kota."Ada informasi dua orang tewas. Layanan darurat ada di lokasi," kata Tymoshenko, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Sementara Gubernur daerah, Yaroslav Yanushevych, mengatakan serangan itu telah membuat kota "sama sekali tanpa listrik".
"Penembakan hebat terhadap fasilitas infrastruktur kritis di kawasan pelabuhan kota sedang berlangsung. Pada kesempatan pertama, petugas layanan listrik akan mulai memulihkan listrik," tambahnya.
Pasukan Rusia merebut Kherson - yang memiliki populasi sebelum perang hampir 300.000 orang - tak lama setelah menginvasi Ukraina pada bulan Februari. Tentara Ukraina merebut kembali kota itu pada bulan November dalam kekalahan simbolis dan militer yang signifikan bagi Moskow.
Kementerian yang bertanggung jawab untuk mengintegrasikan kembali wilayah yang direbut kembali mengatakan, 11.000 orang telah meninggalkan Kherson sejak direbut kembali dan sebagian besar telah dievakuasi oleh pemerintah.
Pejabat daerah memperkirakan sekitar 100.000 penduduk tetap tinggal di Kherson selama pendudukan Rusia. "Sayangnya, penembakan terus-menerus mencegah (kota Kherson) memulihkan kehidupan normal sepenuhnya," kata Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk seperti dikutip oleh kementerian.
Pasukan Rusia mundur ke tepi berlawanan dari sungai Dnipro yang mengalir di sepanjang Kherson dan sejak itu telah berulang kali menembaki kota, merusak infrastruktur utama.
Tymoshenko mengatakan pada Kamis pagi, bahwa serangan Rusia di seluruh wilayah Kherson selatan selama 24 jam sebelumnya telah menyebabkan tiga orang tewas dan 13 lainnya terluka.
(esn)
tulis komentar anda