Mengenal 'Merchant of Death' Rusia yang Ditukar dengan Tahanan asal AS
Jum'at, 09 Desember 2022 - 15:05 WIB
MOSKOW - Rusia dan Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis melakukan pertukaran tahanan "one-for-one".
Moskow membebaskan bintang bola basket Amerika; Brittney Griner. Sebagai gantinya, Washington membebaskan Viktor Bout sang pedagang senjata yang dijuluki "Merchant of Death [Pedagang Maut]".
Viktor Bout (55) seharusnya menjalani hukuman 25 tahun di sebuah penjara di Illinois setelah dinyatakan bersalah atas beberapa pelanggaran oleh pengadilan AS.
Tuduhannya beragam, dari konspirasi untuk membunuh orang Amerika, akuisisi dan ekspor rudal anti-pesawat, dan penyediaan material untuk mendukung organisasi teroris.
Selama dua dekade karier kriminalnya, Bout diyakini telah membantu pemberontak dan pemerintah yang sah di berbagai zona konflik, termasuk Afghanistan, Yaman, dan Republik Demokratik Kongo.
Tetapi di bawah kesepakatan untuk mengamankan pertukaran tahanan hari Kamis, hukuman salah satu pedagang senjata paling terkenal di dunia itu diringankan menjadi 10 tahun yang sudah dijalani.
Bout, yang mendapat julukan seperti "pedagang maut" dan "penghancur sanksi" lahir di Dushanbe, ibu kota Tajikistan modern yang saat itu merupakan bagian dari Uni Soviet.
Dia dididik dan membangun karier di sistem militer Soviet dan diyakini fasih dalam enam bahasa, termasuk bahasa Arab, Persia, dan Esperanto.
Bout memanfaatkan industri penerbangan Soviet yang runtuh untuk membeli tiga pesawat kargo Antonov yang kemudian disewanya untuk penerbangan jarak jauh dari Moskow. Setidaknya itu pengakuannya kepada The New York Times dalam sebuah wawancara tahun 2003.
"Saya tidak pernah memiliki investor," kata Bout dalam wawancara kala itu, di mana dia menolak untuk mengungkapkan bagaimana dia dapat menemukan USD120.000 untuk membeli pesawat ketika dia baru berusia 25 tahun.
Dia menggunakan armada yang baru diperolehnya untuk mengimpor bunga dari Afrika Selatan ke Timur Tengah, sebelum mengalihkan fokusnya ke senjata saat bisnisnya berkembang.
Terkenal karena menjual senjata kepada pihak-pihak di kedua sisi yang berkonflik, Bout berada di radar dinas intelijen AS dan selama bertahun-tahun berada di bawah berbagai sanksi, meskipun sebagian besar berhasil "bersembunyi di depan mata".
Keberuntungan Bout akhirnya berubah ketika dia ditangkap di Thailand pada 2008 sebagai bagian dari operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh polisi Thailand, AS, dan Interpol. Dia diekstradisi ke AS dua tahun kemudian.
Bout selalu mempertahankan ketidakbersalahannya dan membantah klaim bahwa dia menggunakan bisnis kargo udaranya untuk penyelundupan senjata. Dia juga menyangkal tuduhan memiliki hubungan dengan dinas intelijen Rusia.
Kembalinya Bout ke Rusia pada hari Kamis dipuji oleh sejumlah pejabat tinggi pemerintah, termasuk wakil Duma Negara Leonid Slutsky, yang menyebut penangkapan Bout "benar-benar ilegal" dan bersumpah untuk merayakan kembalinya pedagang senjata itu ke "tanah air" dengan mengundangnya ke menghadiri sesi khusus Duma Negara Rusia.
“Victor dengan berani dan tabah menanggung semua cobaan dan kesengsaraan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dia hadapi di ruang bawah tanah Amerika itu. Kami menantikan kepulangannya...Kami tidak meninggalkan milik kami sendiri,” tulis Slutsky di Telegram, seperti dikutip The Moscow Times, Jumat (9/12/2022).
Moskow membebaskan bintang bola basket Amerika; Brittney Griner. Sebagai gantinya, Washington membebaskan Viktor Bout sang pedagang senjata yang dijuluki "Merchant of Death [Pedagang Maut]".
Viktor Bout (55) seharusnya menjalani hukuman 25 tahun di sebuah penjara di Illinois setelah dinyatakan bersalah atas beberapa pelanggaran oleh pengadilan AS.
Tuduhannya beragam, dari konspirasi untuk membunuh orang Amerika, akuisisi dan ekspor rudal anti-pesawat, dan penyediaan material untuk mendukung organisasi teroris.
Selama dua dekade karier kriminalnya, Bout diyakini telah membantu pemberontak dan pemerintah yang sah di berbagai zona konflik, termasuk Afghanistan, Yaman, dan Republik Demokratik Kongo.
Tetapi di bawah kesepakatan untuk mengamankan pertukaran tahanan hari Kamis, hukuman salah satu pedagang senjata paling terkenal di dunia itu diringankan menjadi 10 tahun yang sudah dijalani.
Bout, yang mendapat julukan seperti "pedagang maut" dan "penghancur sanksi" lahir di Dushanbe, ibu kota Tajikistan modern yang saat itu merupakan bagian dari Uni Soviet.
Dia dididik dan membangun karier di sistem militer Soviet dan diyakini fasih dalam enam bahasa, termasuk bahasa Arab, Persia, dan Esperanto.
Bout memanfaatkan industri penerbangan Soviet yang runtuh untuk membeli tiga pesawat kargo Antonov yang kemudian disewanya untuk penerbangan jarak jauh dari Moskow. Setidaknya itu pengakuannya kepada The New York Times dalam sebuah wawancara tahun 2003.
"Saya tidak pernah memiliki investor," kata Bout dalam wawancara kala itu, di mana dia menolak untuk mengungkapkan bagaimana dia dapat menemukan USD120.000 untuk membeli pesawat ketika dia baru berusia 25 tahun.
Dia menggunakan armada yang baru diperolehnya untuk mengimpor bunga dari Afrika Selatan ke Timur Tengah, sebelum mengalihkan fokusnya ke senjata saat bisnisnya berkembang.
Terkenal karena menjual senjata kepada pihak-pihak di kedua sisi yang berkonflik, Bout berada di radar dinas intelijen AS dan selama bertahun-tahun berada di bawah berbagai sanksi, meskipun sebagian besar berhasil "bersembunyi di depan mata".
Keberuntungan Bout akhirnya berubah ketika dia ditangkap di Thailand pada 2008 sebagai bagian dari operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh polisi Thailand, AS, dan Interpol. Dia diekstradisi ke AS dua tahun kemudian.
Bout selalu mempertahankan ketidakbersalahannya dan membantah klaim bahwa dia menggunakan bisnis kargo udaranya untuk penyelundupan senjata. Dia juga menyangkal tuduhan memiliki hubungan dengan dinas intelijen Rusia.
Kembalinya Bout ke Rusia pada hari Kamis dipuji oleh sejumlah pejabat tinggi pemerintah, termasuk wakil Duma Negara Leonid Slutsky, yang menyebut penangkapan Bout "benar-benar ilegal" dan bersumpah untuk merayakan kembalinya pedagang senjata itu ke "tanah air" dengan mengundangnya ke menghadiri sesi khusus Duma Negara Rusia.
“Victor dengan berani dan tabah menanggung semua cobaan dan kesengsaraan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dia hadapi di ruang bawah tanah Amerika itu. Kami menantikan kepulangannya...Kami tidak meninggalkan milik kami sendiri,” tulis Slutsky di Telegram, seperti dikutip The Moscow Times, Jumat (9/12/2022).
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda