Presiden Peru Pedro Castillo Digulingkan Secara Dramatis, Digantikan Dina Boluarte
Kamis, 08 Desember 2022 - 07:33 WIB
Rangkaian peristiwa dramatis hari Rabu dimulai dengan Presiden Pedro Castillo memberikan pidato di televisi nasional di mana dia mengumumkan keadaan darurat.
Dia mengumumkan bahwa dia akan membubarkan Kongres yang dikendalikan oposisi, sebuah langkah yang mengejutkan baik di Peru—beberapa menteri mengundurkan diri sebagai protes—dan di luar negeri.
Kepala Mahkamah Konstitusi menuduhnya melancarkan kudeta, sementara Amerika Serikat sangat mendesak Castillo untuk membatalkan keputusannya.
Polisi dan angkatan bersenjata Peru mengeluarkan pernyataan bersama di mana mereka mengatakan mereka menghormati tatanan konstitusional.
Castillo mencoba membubarkan Kongres hanya beberapa jam sebelum dimulainya proses pemakzulan baru terhadapnya--yang ketiga sejak dia menjabat pada Juli 2021.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi dia berkata: "Menanggapi tuntutan warga di seluruh pelosok negeri, kami telah memutuskan untuk mendirikan pemerintahan luar biasa yang bertujuan menegakkan kembali supremasi hukum dan demokrasi."
"Kongres baru dengan kekuatan konstituen untuk menyusun konstitusi baru akan diadakan tidak lebih dari sembilan bulan," katanya lagi.
Tetapi Kongres, yang dikendalikan oleh partai-partai yang menentang Castillo, mengadakan sesi darurat dan mengadakan pemungutan suara pemakzulan yang coba dicegah oleh Castillo.
Hasilnya luar biasa: 101 memilih untuk memakzulkannya, dengan hanya enam suara menentang dan 10 abstain.
Setelah pemakzulan, Castillo terlihat di kantor polisi—tidak diketahui apakah dia ditangkap, atau apakah dia memutuskan untuk hadir di sana.
Dia mengumumkan bahwa dia akan membubarkan Kongres yang dikendalikan oposisi, sebuah langkah yang mengejutkan baik di Peru—beberapa menteri mengundurkan diri sebagai protes—dan di luar negeri.
Kepala Mahkamah Konstitusi menuduhnya melancarkan kudeta, sementara Amerika Serikat sangat mendesak Castillo untuk membatalkan keputusannya.
Polisi dan angkatan bersenjata Peru mengeluarkan pernyataan bersama di mana mereka mengatakan mereka menghormati tatanan konstitusional.
Castillo mencoba membubarkan Kongres hanya beberapa jam sebelum dimulainya proses pemakzulan baru terhadapnya--yang ketiga sejak dia menjabat pada Juli 2021.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi dia berkata: "Menanggapi tuntutan warga di seluruh pelosok negeri, kami telah memutuskan untuk mendirikan pemerintahan luar biasa yang bertujuan menegakkan kembali supremasi hukum dan demokrasi."
"Kongres baru dengan kekuatan konstituen untuk menyusun konstitusi baru akan diadakan tidak lebih dari sembilan bulan," katanya lagi.
Tetapi Kongres, yang dikendalikan oleh partai-partai yang menentang Castillo, mengadakan sesi darurat dan mengadakan pemungutan suara pemakzulan yang coba dicegah oleh Castillo.
Hasilnya luar biasa: 101 memilih untuk memakzulkannya, dengan hanya enam suara menentang dan 10 abstain.
Setelah pemakzulan, Castillo terlihat di kantor polisi—tidak diketahui apakah dia ditangkap, atau apakah dia memutuskan untuk hadir di sana.
Lihat Juga :
tulis komentar anda