Soal Bicara dengan Putin, Gedung Putih dan Biden Beda Pendapat
Sabtu, 03 Desember 2022 - 17:26 WIB
WASHINGTON - Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden saat ini "tidak berniat" untuk mengadakan negosiasi dengan Presiden Vladimir Putin tentang mengakhiri perang di Ukraina. Pernyataan ini berbeda dengan sehari sebelumnya saat Biden memberikan syarat untuk berbicara dengan mitranya dari Rusia itu.
"Kami tidak berada pada titik di mana pembicaraan tampakanya menjadi jalan yang bermanfaat untuk didekati saat ini," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby seperti dilansir dari VOA, Sabtu (3/12/2022).
Sebelumnya, pada konferensi pers dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Biden mengatakan: "Saya siap berbicara dengan Putin jika memang ada minat padanya memutuskan dia sedang mencari cara untuk mengakhiri perang. Dia belum melakukannya itu belum."
Komentar Biden tampaknya merupakan tawaran diplomatik yang hati-hati dari Gedung Putih.
Ketika ditanya tentang komentar tersebut, Kirby mencatat bahwa Biden mengatakan Putin belum menunjukkan minat untuk berbicara.
“Putin sama sekali tidak menunjukkan kecenderungan untuk tertarik pada dialog apa pun. Malah sebaliknya," ujar Kirby.
"Presiden sama sekali tidak menunjukkan bahwa sekarang adalah waktunya untuk pembicaraan. Faktanya, dia telah konsisten bahwa hanya Presiden Zelenskyy dapat menentukan apakah dan kapan akan ada penyelesaian yang dinegosiasikan dan seperti apa keadaan di sekitar penyelesaian itu," kata Kirby.
Spekulasi tentang negosiasi untuk mengakhiri perang telah meningkat karena kemajuan militer Moskow di Ukraina terhenti dan dalam beberapa kasus terpaksa mundur. Serangan rudal Rusia terhadap infrastruktur listrik Ukraina telah menyebabkan jutaan warga Ukraina tanpa listrik, panas, dan air saat musim dingin tiba.
Biden sendiri belum berbicara dengan Putin sejak Rusia menginvasi Ukraina. Maret lalu, Presiden AS itu menyebut Putin sebagai "penjahat perang."
Sedangkan Kremlin mengatakan bahwa Putin siap untuk bernegosiasi dengan Barat asalkan Barat mengakui “wilayah baru” Rusia yang diambil dari Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan, Kremlin mengatakan Barat harus menerima proklamasi Putin bahwa wilayah selatan Kherson dan tiga wilayah Ukraina yang sebagian diduduki sekarang menjadi milik Rusia, sebelum pembicaraan apa pun dapat dilakukan. Invasi Rusia telah dikutuk sebagai ilegal oleh sebagian besar negara.
"Presiden Federasi Rusia selalu, sedang dan tetap terbuka untuk negosiasi untuk memastikan kepentingan kami," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
"Kami tidak berada pada titik di mana pembicaraan tampakanya menjadi jalan yang bermanfaat untuk didekati saat ini," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby seperti dilansir dari VOA, Sabtu (3/12/2022).
Sebelumnya, pada konferensi pers dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Biden mengatakan: "Saya siap berbicara dengan Putin jika memang ada minat padanya memutuskan dia sedang mencari cara untuk mengakhiri perang. Dia belum melakukannya itu belum."
Komentar Biden tampaknya merupakan tawaran diplomatik yang hati-hati dari Gedung Putih.
Ketika ditanya tentang komentar tersebut, Kirby mencatat bahwa Biden mengatakan Putin belum menunjukkan minat untuk berbicara.
“Putin sama sekali tidak menunjukkan kecenderungan untuk tertarik pada dialog apa pun. Malah sebaliknya," ujar Kirby.
"Presiden sama sekali tidak menunjukkan bahwa sekarang adalah waktunya untuk pembicaraan. Faktanya, dia telah konsisten bahwa hanya Presiden Zelenskyy dapat menentukan apakah dan kapan akan ada penyelesaian yang dinegosiasikan dan seperti apa keadaan di sekitar penyelesaian itu," kata Kirby.
Spekulasi tentang negosiasi untuk mengakhiri perang telah meningkat karena kemajuan militer Moskow di Ukraina terhenti dan dalam beberapa kasus terpaksa mundur. Serangan rudal Rusia terhadap infrastruktur listrik Ukraina telah menyebabkan jutaan warga Ukraina tanpa listrik, panas, dan air saat musim dingin tiba.
Biden sendiri belum berbicara dengan Putin sejak Rusia menginvasi Ukraina. Maret lalu, Presiden AS itu menyebut Putin sebagai "penjahat perang."
Sedangkan Kremlin mengatakan bahwa Putin siap untuk bernegosiasi dengan Barat asalkan Barat mengakui “wilayah baru” Rusia yang diambil dari Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan, Kremlin mengatakan Barat harus menerima proklamasi Putin bahwa wilayah selatan Kherson dan tiga wilayah Ukraina yang sebagian diduduki sekarang menjadi milik Rusia, sebelum pembicaraan apa pun dapat dilakukan. Invasi Rusia telah dikutuk sebagai ilegal oleh sebagian besar negara.
"Presiden Federasi Rusia selalu, sedang dan tetap terbuka untuk negosiasi untuk memastikan kepentingan kami," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda