UE Ungkap 100.000 Tentara Ukraina Tewas dalam Perang, tapi Langsung Disensor
Kamis, 01 Desember 2022 - 06:47 WIB
BRUSSELS - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengungkap lebih dari 100.000 tentara Ukraina telah tewas dalam perangnya melawan invasi Rusia . Anehnya, data itu langsung dihapus atau disensor.
"Sejauh ini lebih dari 100.000 perwira militer Ukraina telah tewas,” katanya dalam pidatonya pada Rabu pagi.
Dia menambahkan bahwa sekitar 20.000 warga sipil juga tewas dalam sembilan bulan pertempuran. Sumber informasi tentang data yang dipaparkan von der Leyen tersebut tidak disebutkan.
Namun, data tentang jumlah korban tewas di pihak Kiev dengan cepat dihapus dari teks pidato ketika ditampilkan di situs web Komisi Eropa.
Pidato itu juga dipotong dari video di situs web Komisi Eropa dan di akun Twitter Ursula von der Leyen.
Pengeditan tersebut diperhatikan oleh beberapa media dan pengguna media sosial, yang membandingkan dua versi pernyataan tersebut secara online. Langkah tersebut kemudian secara resmi dikonfirmasi oleh Komisi Eropa.
Juru bicara badan eksekutif Uni Eropa Dana Spinant melalui Twitter menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah menunjukkan apa yang dia sebut "ketidakakuratan" dalam pidato Ursula von der Leyen.
“Perkiraan yang digunakan, dari sumber eksternal, seharusnya merujuk pada korban, yaitu tewas dan terluka, dan dimaksudkan untuk menunjukkan kebrutalan Rusia,” tulis dia, seperti dikutip Russia Today, Kamis (12/1/2022).
"Sejauh ini lebih dari 100.000 perwira militer Ukraina telah tewas,” katanya dalam pidatonya pada Rabu pagi.
Dia menambahkan bahwa sekitar 20.000 warga sipil juga tewas dalam sembilan bulan pertempuran. Sumber informasi tentang data yang dipaparkan von der Leyen tersebut tidak disebutkan.
Namun, data tentang jumlah korban tewas di pihak Kiev dengan cepat dihapus dari teks pidato ketika ditampilkan di situs web Komisi Eropa.
Pidato itu juga dipotong dari video di situs web Komisi Eropa dan di akun Twitter Ursula von der Leyen.
Pengeditan tersebut diperhatikan oleh beberapa media dan pengguna media sosial, yang membandingkan dua versi pernyataan tersebut secara online. Langkah tersebut kemudian secara resmi dikonfirmasi oleh Komisi Eropa.
Juru bicara badan eksekutif Uni Eropa Dana Spinant melalui Twitter menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah menunjukkan apa yang dia sebut "ketidakakuratan" dalam pidato Ursula von der Leyen.
“Perkiraan yang digunakan, dari sumber eksternal, seharusnya merujuk pada korban, yaitu tewas dan terluka, dan dimaksudkan untuk menunjukkan kebrutalan Rusia,” tulis dia, seperti dikutip Russia Today, Kamis (12/1/2022).
tulis komentar anda