Bikin Lecet Mobil Mewah, Bocah 3 Tahun di China Diminta Ganti Rugi Rp4,4 Juta
Senin, 28 November 2022 - 16:50 WIB
BEIJING - Bocah berumur 3 tahun diminta ayahnya agar meminta maaf dan membayar 2.000 yuan (Rp4,4 juta) karena membuat lecet mobil mewah tetangganya.
Menurut sang ayah, dia mengajari putranya tentang pentingnya bertanggung jawab. “Sang ayah, yang bermarga Ouyang, dari Shenzhen di provinsi Guangdong, mendapat pujian online atas cara pengasuhannya,” ungkap laporan Jimu News.
Insiden itu terjadi ketika putranya Ouyang dan bocah lelaki lainnya sedang bermain di lingkungan mereka pada malam hari dan berlari di samping dua mobil mewah dan mencakarnya dengan pistol mainan plastik. Tindakan itu membuat cat mobil mewah itu lecet.
Anak laki-laki itu ditangkap oleh tetangga pemilik mobil, yang kemudian memberi tahu Ouyang tentang kerusakan tersebut.
Meskipun Ouyang membela anak laki-laki itu karena terlalu muda untuk menyadari konsekuensi negatif dari perilaku mereka, dia mengakui bocah itu melakukan kesalahan.
Ouyang menjelaskan, putranya sangat hemat dalam menggunakan uang jajan. Jadi dia memiliki ide untuk meminta putranya meminta maaf dan kemudian memberikan uang ganti rugi kepada tetangganya sebesar 2.000 yuan.
“Saya harap dia bisa mengerti bahwa dia harus membayar kesalahannya,” ujar Ouyang.
Ouyang menambahkan putranya akan belajar bahwa membuat kesalahan berarti bertanggung jawab, meski tidak tahu harganya.
Keputusan sang ayah untuk mengajari putranya bertanggung jawab menarik gelombang pujian di media sosial China.
Banyak orang mengatakan, daripada marah atau menghukum anak secara fisik, mengajar dengan tenang dan membantu mereka belajar tanggung jawab akan lebih efektif.
Seorang netizen berkata, "Saya percaya bahwa putranya tidak hanya belajar dari kesalahannya, tetapi dia juga terinspirasi oleh ayahnya yang bertanggung jawab."
Yang lain menjelaskan, "Keterampilan mengasuh anak yang sangat baik dari sang ayah."
Pola asuh yang keras telah lama mendominasi masyarakat China, tetapi hal itu berubah seiring generasi orang tua yang lebih muda menjadi lebih sadar akan pendekatan pengasuhan alternatif.
Pada September tahun ini, seorang ayah di Beijing mengizinkan putranya yang berusia tiga tahun bermain sebagai dokter dengan memberikan enam kucingnya tes Covid-19 di rumah.
Pada bulan yang sama, seorang ibu di China utara dan putranya yang berusia 20 bulan membagikan 100 tas hadiah dengan penutup telinga dan catatan yang meminta maaf atas gangguan kebisingan yang mungkin terjadi pada para penumpang selama penerbangan.
Menurut sang ayah, dia mengajari putranya tentang pentingnya bertanggung jawab. “Sang ayah, yang bermarga Ouyang, dari Shenzhen di provinsi Guangdong, mendapat pujian online atas cara pengasuhannya,” ungkap laporan Jimu News.
Insiden itu terjadi ketika putranya Ouyang dan bocah lelaki lainnya sedang bermain di lingkungan mereka pada malam hari dan berlari di samping dua mobil mewah dan mencakarnya dengan pistol mainan plastik. Tindakan itu membuat cat mobil mewah itu lecet.
Anak laki-laki itu ditangkap oleh tetangga pemilik mobil, yang kemudian memberi tahu Ouyang tentang kerusakan tersebut.
Meskipun Ouyang membela anak laki-laki itu karena terlalu muda untuk menyadari konsekuensi negatif dari perilaku mereka, dia mengakui bocah itu melakukan kesalahan.
Ouyang menjelaskan, putranya sangat hemat dalam menggunakan uang jajan. Jadi dia memiliki ide untuk meminta putranya meminta maaf dan kemudian memberikan uang ganti rugi kepada tetangganya sebesar 2.000 yuan.
“Saya harap dia bisa mengerti bahwa dia harus membayar kesalahannya,” ujar Ouyang.
Ouyang menambahkan putranya akan belajar bahwa membuat kesalahan berarti bertanggung jawab, meski tidak tahu harganya.
Keputusan sang ayah untuk mengajari putranya bertanggung jawab menarik gelombang pujian di media sosial China.
Banyak orang mengatakan, daripada marah atau menghukum anak secara fisik, mengajar dengan tenang dan membantu mereka belajar tanggung jawab akan lebih efektif.
Seorang netizen berkata, "Saya percaya bahwa putranya tidak hanya belajar dari kesalahannya, tetapi dia juga terinspirasi oleh ayahnya yang bertanggung jawab."
Yang lain menjelaskan, "Keterampilan mengasuh anak yang sangat baik dari sang ayah."
Pola asuh yang keras telah lama mendominasi masyarakat China, tetapi hal itu berubah seiring generasi orang tua yang lebih muda menjadi lebih sadar akan pendekatan pengasuhan alternatif.
Pada September tahun ini, seorang ayah di Beijing mengizinkan putranya yang berusia tiga tahun bermain sebagai dokter dengan memberikan enam kucingnya tes Covid-19 di rumah.
Pada bulan yang sama, seorang ibu di China utara dan putranya yang berusia 20 bulan membagikan 100 tas hadiah dengan penutup telinga dan catatan yang meminta maaf atas gangguan kebisingan yang mungkin terjadi pada para penumpang selama penerbangan.
(sya)
tulis komentar anda