5 Negara Anggota BRICS yang Kebijakannya Membuat Dolar AS Melemah
Jum'at, 25 November 2022 - 23:12 WIB
4. China
Hingga saat ini, China masih menjadi kekuatan ekonomi dunia. China berada di posisi kedua dengan pendapatan PDB terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Dalam keanggotaan BRICS, China pun banyak menyumbangkan persentase dengan pendapatan terbesar.
Tetapi setelah perang Rusia-Ukraina, China justru meratifikasi kebijakan Rusia yang melakukan perdagangan antarnegara dengan mata uang negaranya sendiri. Hal tersebut tentunya akan sangat mengancam bagi dolar AS.
5. Afrika Selatan
Afrika Selatan telah bergabung bersama BRICS sejak 2010. Sejak bergabung dengan BRICS, perekonomiannya terus melejit pesat. Afrika Selatan kini bahkan menempati urutan ke-32 negara dengan PDB tertinggi di dunia.
Namun di lain sisi, angka pengangguran Afrika Selatan juga semakin meningkat setelah menjadi anggota BRICS. Mulanya, tingkat pengangguran terendahnya sebesar 21 persen pada tahun 2008. Tetapi seiring berjalannya waktu, angka tersebut terus bertambah hinga mencapai 30,1 persen di tahun 2020.
MG/Sekar Rahmadiana Ihsan
Hingga saat ini, China masih menjadi kekuatan ekonomi dunia. China berada di posisi kedua dengan pendapatan PDB terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Dalam keanggotaan BRICS, China pun banyak menyumbangkan persentase dengan pendapatan terbesar.
Tetapi setelah perang Rusia-Ukraina, China justru meratifikasi kebijakan Rusia yang melakukan perdagangan antarnegara dengan mata uang negaranya sendiri. Hal tersebut tentunya akan sangat mengancam bagi dolar AS.
5. Afrika Selatan
Afrika Selatan telah bergabung bersama BRICS sejak 2010. Sejak bergabung dengan BRICS, perekonomiannya terus melejit pesat. Afrika Selatan kini bahkan menempati urutan ke-32 negara dengan PDB tertinggi di dunia.
Namun di lain sisi, angka pengangguran Afrika Selatan juga semakin meningkat setelah menjadi anggota BRICS. Mulanya, tingkat pengangguran terendahnya sebesar 21 persen pada tahun 2008. Tetapi seiring berjalannya waktu, angka tersebut terus bertambah hinga mencapai 30,1 persen di tahun 2020.
MG/Sekar Rahmadiana Ihsan
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda