Musk Perluas Amnesti Umum untuk Akun-akun Twitter Nakal

Jum'at, 25 November 2022 - 11:20 WIB
Sejak mengakuisisi Twitter seharga USD44 miliar bulan lalu, Musk telah menghadapi kritik yang semakin meningkat karena memberhentikan ratusan karyawan dan membalikkan penangguhan permanen beberapa akun terkenal, termasuk mantan Presiden AS Donald Trump setelah pemungutan suara publik yang serupa.

Sementara para kritikus mengklaim tindakan Musk memicu ujaran kebencian, pelecehan, dan informasi yang salah, dia telah menolak tuduhan bahwa dia adalah semacam "hantu sayap kanan".

Musk bersikeras, Twitter di bawah kepemilikannya tidak melarang kaum kiri, bahkan untuk "kebohongan total".

Masih harus dilihat berapa banyak pengguna yang memenuhi syarat untuk amnesti. Pekan ini, platform tersebut telah mengaktifkan kembali anggota DPR AS Marjorie Taylor Greene, yang akun Twitter pribadinya telah diblokir secara permanen sejak awal Januari 2022 karena memposting "informasi yang salah" tentang pandemi Covid-19.

Musk, bagaimanapun, menarik garis merah pada Alex Jones. Musk mengatakan dia "tidak memiliki belas kasihan" untuk seseorang yang menggunakan kematian anak-anak untuk pengaruh.

Musk telah bersumpah mengubah platform itu dan mengubahnya menjadi benteng kebebasan berbicara.

Dia mengatakan, "penting untuk masa depan peradaban" untuk memiliki alun-alun kota digital tempat berbagai kepercayaan dapat didiskusikan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More