Rekor, Rusia Sehari Habiskan Rp212,7 Triliun untuk Perang
Minggu, 20 November 2022 - 07:01 WIB
LONDON - Rusia telah mencatat pengeluaran lebih dari USD13 miliar atau sekitar Rp203 triliun hanya dalam satu hari karena biaya perang Presiden Vladimir Putin dengan Ukraina terus meningkat.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada hari Sabtu bahwa Federasi Rusia telah melakukan penerbitan utang terbesarnya pada hari Rabu.
Laporan intelijennya juga mengatakan bahwa pengeluaran pertahanan nasional Rusia pada tahun 2023 diperkirakan sekitar 5 triliun rubel atau USD84 miliar (Rp1.313 kuadriliun), atau lebih dari 40% lebih tinggi dari perkiraan.
Laporan Kementerian Pertahanan Inggris juga mengindikasikan bahwa Kementerian Keuangan Rusia merasa kondisi saat ini relatif menguntungkan tetapi mengantisipasi lingkungan fiskal yang semakin tidak pasti selama tahun depan, seperti dilansir dari Insider, Minggu (20/11/2022).
The Wall Street Journal melaporkan bahwa pada bulan Juni Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) memblokir investor Amerika untuk membeli surat utang pemerintah dan perusahaan Rusia di pasar sekunder maupun primer.
Biaya sebenarnya dari invasi Rusia ke Ukraina sendiri masih belum jelas. Organization for Economic Co-operation and Development memperkirakan konflik tersebut akan merugikan ekonomi global sebesar USD2,8 triliun (Rp43,7 kuadriliun) pada akhir tahun 2023.
Sekolah Ekonomi Kyiv memperkirakan pada bulan Agustus bahwa kerusakan ekonomi Ukraina akibat penghancuran bangunan dan infrastruktur mencapai $113 miliar (Rp1.767 kuadriliun). Pemerintah memperkirakan pada musim panas dibutuhkan USD5 miliar (Rp78,2 triliun) per bulan untuk mempertahankan layanan penting, dan sekitar USD750 miliar (RP11,7 kuadriliun) untuk rekonstruksi.
CNBC pada bulan Maret melaporkan bahwa sanksi ekonomi yang dikenakan pada Rusia sebagai akibat dari invasi kemungkinan akan dirasakan oleh warga Rusia selama beberapa dekade mendatang.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada hari Sabtu bahwa Federasi Rusia telah melakukan penerbitan utang terbesarnya pada hari Rabu.
Laporan intelijennya juga mengatakan bahwa pengeluaran pertahanan nasional Rusia pada tahun 2023 diperkirakan sekitar 5 triliun rubel atau USD84 miliar (Rp1.313 kuadriliun), atau lebih dari 40% lebih tinggi dari perkiraan.
Laporan Kementerian Pertahanan Inggris juga mengindikasikan bahwa Kementerian Keuangan Rusia merasa kondisi saat ini relatif menguntungkan tetapi mengantisipasi lingkungan fiskal yang semakin tidak pasti selama tahun depan, seperti dilansir dari Insider, Minggu (20/11/2022).
The Wall Street Journal melaporkan bahwa pada bulan Juni Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) memblokir investor Amerika untuk membeli surat utang pemerintah dan perusahaan Rusia di pasar sekunder maupun primer.
Biaya sebenarnya dari invasi Rusia ke Ukraina sendiri masih belum jelas. Organization for Economic Co-operation and Development memperkirakan konflik tersebut akan merugikan ekonomi global sebesar USD2,8 triliun (Rp43,7 kuadriliun) pada akhir tahun 2023.
Sekolah Ekonomi Kyiv memperkirakan pada bulan Agustus bahwa kerusakan ekonomi Ukraina akibat penghancuran bangunan dan infrastruktur mencapai $113 miliar (Rp1.767 kuadriliun). Pemerintah memperkirakan pada musim panas dibutuhkan USD5 miliar (Rp78,2 triliun) per bulan untuk mempertahankan layanan penting, dan sekitar USD750 miliar (RP11,7 kuadriliun) untuk rekonstruksi.
CNBC pada bulan Maret melaporkan bahwa sanksi ekonomi yang dikenakan pada Rusia sebagai akibat dari invasi kemungkinan akan dirasakan oleh warga Rusia selama beberapa dekade mendatang.
(ian)
tulis komentar anda