Banjir Kecaman Usai Azerbaijan Buka Kedutaan Besar di Tel Aviv
Sabtu, 19 November 2022 - 16:10 WIB
RAMALLAH - Keputusan Azerbaijan untuk membuka kedutaan besar di Tel Aviv, Israel memicu keheranan dan kecaman di antara orang-orang Palestina. Sedangkan bagi Israel, ini tak ubahnya kemenangan diplomasi.
Azerbaijan berbagi perbatasan panjang dengan Iran dan merupakan pembeli utama sistem senjata Israel. Kini, Azerbaijan akan menjadi negara pertama dengan mayoritas Muslim Syiah dan pemerintah yang memiliki misi di Israel.
Sementara beberapa mantan diplomat Palestina dan analis politik berusaha untuk mengecilkan langkah tersebut, saat perjuangan diplomatik yang intens antara Palestina dan Israel, yang lain melihatnya sebagai kemenangan bagi diplomasi Israel.
Perwira intelijen senior Arab mengatakan kepada Arab News, Jumat (18/11/2022), bahwa peningkatan kerja sama antara dinas keamanan Azerbaijan dan Israel dalam beberapa tahun terakhir berarti bahwa personel Israel sekarang memiliki pengoperasian yang bebas di daerah-daerah yang dekat dengan perbatasan Azerbaijan-Iran.
Sementara Menteri Pembangunan Sosial Otoritas Palestina, Ahmed Majdalani mengatakan kepada Arab News, bahwa Azerbaijan tidak akan mengambil keputusan untuk membuka kedutaan tanpa berkonsultasi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengingat “Azerbaijan adalah protektorat Turki.”
Dia mengaku terkejut dengan keputusan itu, karena Azerbaijan adalah ketua KTT Islam saat ini, yang di masa lalu menentang langkah seperti itu.
“Sayangnya, keputusan Azerbaijan datang pada saat sayap kanan Israel mengambil alih kekuasaan di Israel, yang dianggap sebagai hadiah untuk ekstrem kanan Israel atas serangannya terhadap Palestina dan kesucian Islam,” katanya.
Azerbaijan berbagi perbatasan panjang dengan Iran dan merupakan pembeli utama sistem senjata Israel. Kini, Azerbaijan akan menjadi negara pertama dengan mayoritas Muslim Syiah dan pemerintah yang memiliki misi di Israel.
Sementara beberapa mantan diplomat Palestina dan analis politik berusaha untuk mengecilkan langkah tersebut, saat perjuangan diplomatik yang intens antara Palestina dan Israel, yang lain melihatnya sebagai kemenangan bagi diplomasi Israel.
Perwira intelijen senior Arab mengatakan kepada Arab News, Jumat (18/11/2022), bahwa peningkatan kerja sama antara dinas keamanan Azerbaijan dan Israel dalam beberapa tahun terakhir berarti bahwa personel Israel sekarang memiliki pengoperasian yang bebas di daerah-daerah yang dekat dengan perbatasan Azerbaijan-Iran.
Sementara Menteri Pembangunan Sosial Otoritas Palestina, Ahmed Majdalani mengatakan kepada Arab News, bahwa Azerbaijan tidak akan mengambil keputusan untuk membuka kedutaan tanpa berkonsultasi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengingat “Azerbaijan adalah protektorat Turki.”
Dia mengaku terkejut dengan keputusan itu, karena Azerbaijan adalah ketua KTT Islam saat ini, yang di masa lalu menentang langkah seperti itu.
“Sayangnya, keputusan Azerbaijan datang pada saat sayap kanan Israel mengambil alih kekuasaan di Israel, yang dianggap sebagai hadiah untuk ekstrem kanan Israel atas serangannya terhadap Palestina dan kesucian Islam,” katanya.
tulis komentar anda