Taliban Larang Perempuan Afghanistan Nonton Piala Dunia

Sabtu, 19 November 2022 - 08:27 WIB
Nazary mengatakan Qatar, tuan rumah Piala Dunia tahun ini, harus menutup kantor penghubung Taliban di Doha. Menurutnya, Taliban menjadi semakin tidak toleran.

"Ada banyak hal yang bisa dilakukan Qatar dan komunitas internasional saat ini," katanya.

“Kantor mereka harus ditutup di Doha dan mereka harus merasakan keterasingan, marginalisasi, untuk mulai berubah," tuturnya.

“Dalam perspektif kami, mereka adalah kelompok teroris dan karenanya mereka menerima legitimasi dari Islamisme radikal dan terorisme," ujarnya.

“Kami ragu tekanan apa pun akan berhasil," sambungnya.

“Mereka menjadi lebih radikal dari hari ke hari dan mereka hanya mengeksploitasi platform ini untuk kepentingan mereka sendiri,” pungkasnya.

Qatar telah menjadi perantara antara Taliban dan dunia luar, termasuk melalui Perjanjian Doha 2020, di mana kelompok itu setuju untuk tidak mengizinkan tanah Afghanistan digunakan untuk kegiatan yang mengancam Barat.

"Kami tentu saja berharap semua penggemar di seluruh dunia, termasuk di Afghanistan, dapat menikmati menonton Piala Dunia tanpa hambatan finansial, ekonomi, atau sosial," kata seorang pejabat Qatar.



Pejabat itu mengatakan kepada Metro.co.uk bahwa kantor Taliban didirikan atas permintaan Amerika Serikat (AS) dan berkoordinasi dengan bekas pemerintah Afghanistan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More