Korut Luncurkan Rudal ICBM, Tentara AS di Pangkalan Jepang Disuruh Berlindung
Sabtu, 19 November 2022 - 07:29 WIB
TOKYO - Sebuah Pangkalan Udara Amerika Serikat (AS) di Jepang memerintahkan tentaranya untuk mencari tempat perlindungan pada Jumat pagi waktu setempat. Perintah itu datang setelah Korea Utara (Korut) diduga meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) .
Perintah itu datang ketika Jepang dan Korea Selatan (Korsel) sama-sama mendeteksi rudal tersebut. Namun Pangkalan Udara Misawa memberikan izin kepada pangkalan tersebut beberapa saat kemudian, meskipun rudal tersebut masih dalam perjalanan pada saat itu.
Rudal itu, menurut Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, telah jatuh di sisi barat pulau terbesar kedua di Jepang Hokkaido, di dalam zona ekonomi eksklusif Jepang. Tidak ada kerusakan yang dilaporkan.
Peluncuran tersebut merupakan peluncuran rudal kedua dari Korut pada pekan ini setelah meluncurkan rudal jarak pendek pada Kamis lalu. Negara itu telah mulai menguji misilnya awal bulan ini tetapi berhenti sekitar seminggu sebelum uji coba pada hari Kamis.
“Korea Utara telah berulang kali menembakkan rudal tahun ini pada frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan secara signifikan meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea,” kata Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamad, menurut Associated Press, seperti dikutip dari Washington Examiner, Sabtu (19/11/2022).
ICBM pada hari Jumat diduga sebagai rudal jarak jauh yang berpotensi mencapai AS. Tes tersebut juga dilihat sebagai protes dan peringatan kepada AS karena membangun hubungan keamanannya dengan Korsel dan Jepang di sela-sela pertemuan puncak di Kamboja. Tes sebelumnya telah membuktikan bahwa model lama ICBM memiliki kemampuan untuk mencapai daratan AS.
Menteri Luar Negeri Korut Choe Son Hui juga mengancam akan meluncurkan respons militer yang “lebih keras” terhadap aliansi trilateral antara Korsel, Jepang, dan AS, yang mengutuk uji coba rudal Pyongyang. Namun, Choe tidak mengatakan tindakan apa yang akan diambil negara tersebut.
Perintah itu datang ketika Jepang dan Korea Selatan (Korsel) sama-sama mendeteksi rudal tersebut. Namun Pangkalan Udara Misawa memberikan izin kepada pangkalan tersebut beberapa saat kemudian, meskipun rudal tersebut masih dalam perjalanan pada saat itu.
Rudal itu, menurut Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, telah jatuh di sisi barat pulau terbesar kedua di Jepang Hokkaido, di dalam zona ekonomi eksklusif Jepang. Tidak ada kerusakan yang dilaporkan.
Peluncuran tersebut merupakan peluncuran rudal kedua dari Korut pada pekan ini setelah meluncurkan rudal jarak pendek pada Kamis lalu. Negara itu telah mulai menguji misilnya awal bulan ini tetapi berhenti sekitar seminggu sebelum uji coba pada hari Kamis.
“Korea Utara telah berulang kali menembakkan rudal tahun ini pada frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan secara signifikan meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea,” kata Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamad, menurut Associated Press, seperti dikutip dari Washington Examiner, Sabtu (19/11/2022).
ICBM pada hari Jumat diduga sebagai rudal jarak jauh yang berpotensi mencapai AS. Tes tersebut juga dilihat sebagai protes dan peringatan kepada AS karena membangun hubungan keamanannya dengan Korsel dan Jepang di sela-sela pertemuan puncak di Kamboja. Tes sebelumnya telah membuktikan bahwa model lama ICBM memiliki kemampuan untuk mencapai daratan AS.
Menteri Luar Negeri Korut Choe Son Hui juga mengancam akan meluncurkan respons militer yang “lebih keras” terhadap aliansi trilateral antara Korsel, Jepang, dan AS, yang mengutuk uji coba rudal Pyongyang. Namun, Choe tidak mengatakan tindakan apa yang akan diambil negara tersebut.
tulis komentar anda