Rusia Tembakkan Rudal Jelajah Simulasi Serangan Nuklir, tapi Ditembak Jatuh Ukraina

Sabtu, 19 November 2022 - 00:33 WIB
Namun, Putin tampaknya menurunkan retorika agresifnya bulan lalu di sebuah konferensi para pakar kebijakan luar negeri internasional, dengan mengatakan tidak perlu untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Dia juga mengutip apa yang dia lihat sebagai keinginan mantan Perdana Menteri Inggris Liz Truss untuk menggunakan senjata nuklir, dengan menambahkan: "Apa yang seharusnya kami pikirkan?"

"Kami melihat itu sebagai posisi terkoordinasi, upaya untuk memeras kami," ujarnya.

Angkatan Udara Ukraina bulan lalu melaporkan Rusia kehabisan peralatan dan turun ke "stok inti" rudal balistik Iskander.

Namun demikian, serangan udara besar-besaran kembali menargetkan fasilitas energi Ukraina pada Kamis, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai lebih dari dua lusin lainnya.

Dua hari sebelumnya, pasukan Putin menembakkan lebih dari 100 rudal dan drone yang melumpuhkan jaringan listrik untuk 10 juta orang di Ukraina.

Rusia saat ini memiliki sekitar 4.000 hulu ledak nuklir yang dapat digunakan untuk memicu bencana global di Ukraina atau di tempat lain.

Presiden Vladimir Putin pernah berjanji untuk menggunakan segala cara yang dimilikinya untuk mempertahankan seluruh wilayah Rusia, termasuk beberapa wilayah Ukraina yang baru dicaplok.

Sedangkan Ukraina mengeklaim telah membunuh lebih dari 80.000 tentara Rusia, banyak di antaranya telah tewas dalam beberapa pekan terakhir setelah serangan balasan Ukraina yang kuat yang membebaskan kota Kherson.

Serangan Rusia juga melanda pusat kota Dnipro dan wilayah Odesa selatan Ukraina untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu dan menghantam infrastruktur kritis di wilayah timur laut Kharkiv dekat Izium, melukai tiga pekerja.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More