Zelensky Sesumbar Ukraina Bebas Korupsi dan Pengaruh Rusia

Jum'at, 18 November 2022 - 14:33 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto/REUTERS
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sesumbar korupsi telah diberantas dari Ukraina dan semua pengaruh Rusia telah ditinggalkan atau diusir.

Zelensky mengungkapkan hal itu kepada khalayak global di Forum Ekonomi Baru Bloomberg pada Kamis (17/11/2022).

“Tidak ada yang bisa memaafkan korupsi di masa depan Ukraina,” ujar dia, menjelaskan bahwa semua pejabat korup telah meninggalkan negara itu dalam beberapa bulan setelah peluncuran operasi militer Rusia.

“Pejabat yang tersisa tidak akan tergoda untuk mengganggu operasi bisnis karena semua layanan pemerintah telah dilakukan secara elektronik,” papar dia.





Zelensky berjanji tidak akan ada “pengaruh modal Rusia di Ukraina” ke depan. Dia menjelaskan setiap kepentingan bisnis yang tidak “bersatu” di belakang pemerintahannya telah “meninggalkan perusahaan kami, atau kami mendorong mereka keluar” termasuk banyak partai politik dan outlet media pemerintahnya telah dilarang, seperti Partai Daerah pendahulu Viktor Yanukovych.

Pemimpin Ukraina mengungkapkan dia baru saja bertemu wakil presiden Bank Dunia untuk “memulai 'percontohan' dengan mereka mengenai asuransi investasi di Ukraina” dan berusaha menghilangkan potensi kekhawatiran tentang korupsi di negaranya.

“Investasi, terutama oleh industri pertambangan dan pengolahan, akan aman,” tegas dia.

Dia memuji “kemandirian ekonomi, keuangan, dan transparansi investasi.”

Outlet media Barat seperti The Guardian menempatkan Ukraina pada atau mendekati urutan teratas dalam daftar negara paling korup di dunia sebelum dimulainya aksi militer Rusia di negara itu pada bulan Februari.

Tahun lalu, Indeks Persepsi Korupsi Transparency International menempatkan Ukraina sebagai negara terkorup kedua di Eropa.

Bahkan Zelensky, dalam pidato pengukuhannya sebagai presiden bergurau bahwa 28 tahun politisi Ukraina telah menciptakan negara peluang “kesempatan untuk mencuri, menyuap, dan menjarah.”

Namun, banyak dari suara-suara itu kemudian diam karena takut dianggap mengabadikan narasi pro-Rusia.

Pada bulan Juni, kepala Dewan Eropa dan Komisi Eropa memberi tahu anggota pemerintahan Zelensky bahwa mereka harus "melakukan pekerjaan rumah mereka" untuk bergabung dengan UE, menugaskan mereka untuk menerapkan reformasi peradilan, "de-oligarki" ekonomi, dan memerangi korupsi.

Dewan Eropa bulan lalu berjanji membantu Kiev dengan mencari para ahli untuk memberi nasihat tentang reformasi konstitusional dan undang-undang pemilu untuk membantu proses tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More