Ukraina Bangun Tembok di Perbatasan dengan Belarusia
Minggu, 13 November 2022 - 05:45 WIB
KIEV - Ukraina mulai membentengi perbatasannya dengan Belarusia. Wakil Kepala Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Kirill Timoshenko, mengumumkan hal itu pada Jumat (11/11/2022).
Penghalang beton bertulang, pekerjaan tanah, dan bagian lainnya saat ini sedang dibangun di wilayah barat Volin, Rovno, dan Zhitomir.
“Sekitar 3 km dari perbatasan sudah diatur, pekerjaan sedang berlangsung. Ini belum semuanya, tapi kami tidak akan mengungkapkan detailnya,” tulis Timoshenko di saluran Telegramnya.
Karena perbatasan antara kedua negara membentang lebih dari 1000 km, penghalang itu hanya menutupi sebagian kecil saja.
Sebagian besar perbatasan melewati medan yang kasar, seperti rawa dan sungai, dan membangun tembok di sepanjang jarak itu kemungkinan tidak diperlukan.
Rencana pembangunan mulai beredar di Ukraina tahun lalu, dengan pejabat di Kiev mengutip migrasi ilegal dan kehadiran pasukan Rusia di negara tetangga.
Kiev telah berulang kali menuduh Minsk sebagai pihak dalam konflik dengan Moskow, karena memberikan dukungan logistik ke Rusia dan menampung pasukannya. Belarusia telah menolak tuduhan tersebut.
Desember lalu, Ketua Parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk mengatakan biaya tembok itu diperkirakan sekitar 17 miliar hryvnia (lebih dari USD622 juta pada saat itu).
Upaya tersebut menggemakan upaya Ukraina memperkuat perbatasannya dengan Rusia, yang dimulai pada tahun 2015 dan secara efektif berakhir dengan dimulainya konflik yang sedang berlangsung.
Proyek, umumnya dikenal sebagai “Tembok Yatseniuk” sesuai nama PM Arseny Yatseniuk saat itu, diganggu tuduhan korupsi yang meluas di media.
Penghalang beton bertulang, pekerjaan tanah, dan bagian lainnya saat ini sedang dibangun di wilayah barat Volin, Rovno, dan Zhitomir.
“Sekitar 3 km dari perbatasan sudah diatur, pekerjaan sedang berlangsung. Ini belum semuanya, tapi kami tidak akan mengungkapkan detailnya,” tulis Timoshenko di saluran Telegramnya.
Karena perbatasan antara kedua negara membentang lebih dari 1000 km, penghalang itu hanya menutupi sebagian kecil saja.
Sebagian besar perbatasan melewati medan yang kasar, seperti rawa dan sungai, dan membangun tembok di sepanjang jarak itu kemungkinan tidak diperlukan.
Rencana pembangunan mulai beredar di Ukraina tahun lalu, dengan pejabat di Kiev mengutip migrasi ilegal dan kehadiran pasukan Rusia di negara tetangga.
Kiev telah berulang kali menuduh Minsk sebagai pihak dalam konflik dengan Moskow, karena memberikan dukungan logistik ke Rusia dan menampung pasukannya. Belarusia telah menolak tuduhan tersebut.
Desember lalu, Ketua Parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk mengatakan biaya tembok itu diperkirakan sekitar 17 miliar hryvnia (lebih dari USD622 juta pada saat itu).
Upaya tersebut menggemakan upaya Ukraina memperkuat perbatasannya dengan Rusia, yang dimulai pada tahun 2015 dan secara efektif berakhir dengan dimulainya konflik yang sedang berlangsung.
Proyek, umumnya dikenal sebagai “Tembok Yatseniuk” sesuai nama PM Arseny Yatseniuk saat itu, diganggu tuduhan korupsi yang meluas di media.
(sya)
tulis komentar anda