Pemerintahan Kherson Rusia Pindahkan Ibu Kota Sementara di Genichesk
Minggu, 13 November 2022 - 01:00 WIB
KHERSON - Kota Genichesk menjadi ibu kota pemerintahan sementara Wilayah Kherson Rusia setelah pasukan Ukraina merebut ibu kota Kherson.
Juru bicara pemerintah daerah Alexander Fomin mengatakan hal itu kepada kantor berita RIA Novosti pada Sabtu (12/11/2022).
“Semua badan pemerintahan sekarang berada di sana,” ujar Fomin.
Genichesk terletak kira-kira 200 km di selatan Kherson, di pantai Laut Azov dan di timur laut Crimea.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengizinkan penarikan pasukan Rusia dari Kherson pada Rabu.
Komandan pasukan Rusia di Ukraina Jenderal Sergey Surovikin mengatakan Moskow ingin mencegah kematian tentara dan warga sipil yang tidak perlu.
Dia mengutip kekhawatiran bahwa pasukan Ukraina dapat menyebabkan banjir dengan menghancurkan bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, lebih dari 30.000 tentara Rusia pindah ke tepi timur Sungai Dnieper dan mengambil posisi bertahan di sana, sementara lebih dari 115.000 warga sipil dipindahkan dari Kherson dan daerah sekitarnya.
Wilayah Kherson direbut pasukan Rusia tak lama setelah Moskow melancarkan operasi militernya di negara tetangga itu pada akhir Februari.
Wilayah tersebut, bersama dengan tiga bekas wilayah Ukraina lainnya, bergabung dengan Rusia setelah mengadakan referendum pada bulan September.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Jumat bahwa Wilayah Kherson tetap menjadi bagian dari Rusia meskipun penarikan pasukan dari Kherson.
Juru bicara pemerintah daerah Alexander Fomin mengatakan hal itu kepada kantor berita RIA Novosti pada Sabtu (12/11/2022).
“Semua badan pemerintahan sekarang berada di sana,” ujar Fomin.
Genichesk terletak kira-kira 200 km di selatan Kherson, di pantai Laut Azov dan di timur laut Crimea.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengizinkan penarikan pasukan Rusia dari Kherson pada Rabu.
Komandan pasukan Rusia di Ukraina Jenderal Sergey Surovikin mengatakan Moskow ingin mencegah kematian tentara dan warga sipil yang tidak perlu.
Dia mengutip kekhawatiran bahwa pasukan Ukraina dapat menyebabkan banjir dengan menghancurkan bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, lebih dari 30.000 tentara Rusia pindah ke tepi timur Sungai Dnieper dan mengambil posisi bertahan di sana, sementara lebih dari 115.000 warga sipil dipindahkan dari Kherson dan daerah sekitarnya.
Wilayah Kherson direbut pasukan Rusia tak lama setelah Moskow melancarkan operasi militernya di negara tetangga itu pada akhir Februari.
Wilayah tersebut, bersama dengan tiga bekas wilayah Ukraina lainnya, bergabung dengan Rusia setelah mengadakan referendum pada bulan September.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Jumat bahwa Wilayah Kherson tetap menjadi bagian dari Rusia meskipun penarikan pasukan dari Kherson.
(sya)
tulis komentar anda