China Sangkal Tudingan Biden Soal Hubungan dengan Rusia
Sabtu, 12 November 2022 - 05:01 WIB
BEIJING - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menyatakan hubungan antara Rusia dan China tetap sehat seperti biasanya.
Pernyataan pada Jumat (11/11/2022) itu menyangkal tudingan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahwa China berusaha menjauhkan diri dari Rusia.
Berbicara pada konferensi pers reguler, Zhao mengomentari keadaan hubungan China-Rusia saat ini, menggambarkannya sebagai "kokoh."
Menurut pejabat itu, China dan Rusia adalah “mitra kerja sama strategis di era baru” yang tidak pernah berusaha menghadapi atau menargetkan pihak ketiga.
Dia melanjutkan dengan mengatakan, “Perkembangan jangka panjang yang sehat dan stabil dari hubungan antara Moskow dan Beijing bergantung pada tingkat rasa saling percaya yang tinggi.”
Dia menambahkan, “China bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk mempromosikan kemajuan hubungan yang stabil antara kedua negara ke arah yang benar.”
Pernyataannya muncul setelah Biden mengklaim pada Rabu bahwa meski China memiliki rasa "sangat menghormati" untuk Rusia dan Presiden Vladimir Putin, Beijing tidak mungkin menganggap hubungan bilateral sebagai aliansi.
“Faktanya, mereka agak menjaga jarak,” ujar presiden AS, tanpa merinci alur pemikirannya.
China telah berulang kali menolak mengecam operasi militer Rusia di Ukraina yang dimulai pada akhir Februari atau bergabung dengan sanksi yang kemudian dijatuhkan Barat terhadap Moskow.
Selain itu, China bersikeras bahwa negara-negara Barat dan Kiev telah gagal mengatasi "masalah keamanan sah" Rusia. Beijing juga mengecam NATO karena mendorong ketegangan antara Moskow dan Kiev ke "titik puncak".
Pada akhir Oktober, Kementerian Luar Negeri China berjanji “dengan tegas mendukung pihak Rusia” sambil membantu upaya Putin “menyatukan dan memimpin rakyat Rusia” serta mewujudkan “tujuan pembangunan strategis” untuk menopang status Rusia sebagai kekuatan besar dunia.
Pernyataan pada Jumat (11/11/2022) itu menyangkal tudingan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahwa China berusaha menjauhkan diri dari Rusia.
Berbicara pada konferensi pers reguler, Zhao mengomentari keadaan hubungan China-Rusia saat ini, menggambarkannya sebagai "kokoh."
Menurut pejabat itu, China dan Rusia adalah “mitra kerja sama strategis di era baru” yang tidak pernah berusaha menghadapi atau menargetkan pihak ketiga.
Dia melanjutkan dengan mengatakan, “Perkembangan jangka panjang yang sehat dan stabil dari hubungan antara Moskow dan Beijing bergantung pada tingkat rasa saling percaya yang tinggi.”
Dia menambahkan, “China bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk mempromosikan kemajuan hubungan yang stabil antara kedua negara ke arah yang benar.”
Pernyataannya muncul setelah Biden mengklaim pada Rabu bahwa meski China memiliki rasa "sangat menghormati" untuk Rusia dan Presiden Vladimir Putin, Beijing tidak mungkin menganggap hubungan bilateral sebagai aliansi.
“Faktanya, mereka agak menjaga jarak,” ujar presiden AS, tanpa merinci alur pemikirannya.
China telah berulang kali menolak mengecam operasi militer Rusia di Ukraina yang dimulai pada akhir Februari atau bergabung dengan sanksi yang kemudian dijatuhkan Barat terhadap Moskow.
Selain itu, China bersikeras bahwa negara-negara Barat dan Kiev telah gagal mengatasi "masalah keamanan sah" Rusia. Beijing juga mengecam NATO karena mendorong ketegangan antara Moskow dan Kiev ke "titik puncak".
Pada akhir Oktober, Kementerian Luar Negeri China berjanji “dengan tegas mendukung pihak Rusia” sambil membantu upaya Putin “menyatukan dan memimpin rakyat Rusia” serta mewujudkan “tujuan pembangunan strategis” untuk menopang status Rusia sebagai kekuatan besar dunia.
(sya)
tulis komentar anda