64 Anak Jadi Korban Tewas Operasi Militer Inggris di Afghanistan
Rabu, 09 November 2022 - 20:07 WIB
Dia juga mengatakan kurangnya perdebatan seputar kematian menimbulkan pertanyaan apakah pelajaran telah dipelajari.
Kelompok hak asasi manusia dan badan amal telah berulang kali mengkritik AS dan Inggris atas cara mereka menyelidiki dan melaporkan korban sipil dalam operasi militer.
Kementerian Pertahanan Inggris mengakui hanya satu kematian warga sipil yang disebabkan oleh serangan udara RAF selama kampanye pengebomannya terhadap kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah.
Sebaliknya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin baru-baru ini memerintahkan peninjauan besar-besaran tentang cara Pentagon menyelidiki korban sipil. Itu terjadi setelah serangan udara AS selama penarikan dari Kabul tahun lalu - yang menewaskan 10 warga sipil.
Pada awalnya, AS mengklaim telah menargetkan ekstremis, tetapi wartawan di lapangan menemukan bukti bahwa semua yang tewas adalah warga sipil.
Rencana Aksi Mitigasi dan Respons Kerugian Sipil AS termasuk mempekerjakan lebih dari 150 staf militer untuk fokus pada mitigasi kerugian terhadap warga sipil, serta pelaporan dan pengumpulan data yang lebih baik dari insiden-insiden tersebut.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pihaknya mengikuti kemajuan tinjauan AS, tetapi belum berkomitmen untuk melakukan perubahan apa pun dalam cara menyelidiki atau melaporkan kematian warga sipil.
Kelompok hak asasi manusia dan badan amal telah berulang kali mengkritik AS dan Inggris atas cara mereka menyelidiki dan melaporkan korban sipil dalam operasi militer.
Kementerian Pertahanan Inggris mengakui hanya satu kematian warga sipil yang disebabkan oleh serangan udara RAF selama kampanye pengebomannya terhadap kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah.
Sebaliknya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin baru-baru ini memerintahkan peninjauan besar-besaran tentang cara Pentagon menyelidiki korban sipil. Itu terjadi setelah serangan udara AS selama penarikan dari Kabul tahun lalu - yang menewaskan 10 warga sipil.
Pada awalnya, AS mengklaim telah menargetkan ekstremis, tetapi wartawan di lapangan menemukan bukti bahwa semua yang tewas adalah warga sipil.
Rencana Aksi Mitigasi dan Respons Kerugian Sipil AS termasuk mempekerjakan lebih dari 150 staf militer untuk fokus pada mitigasi kerugian terhadap warga sipil, serta pelaporan dan pengumpulan data yang lebih baik dari insiden-insiden tersebut.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pihaknya mengikuti kemajuan tinjauan AS, tetapi belum berkomitmen untuk melakukan perubahan apa pun dalam cara menyelidiki atau melaporkan kematian warga sipil.
(ian)
tulis komentar anda