Kewalahan Digempur Drone Kamikaze Rusia, Ukraina Minta Sistem Pertahanan C-RAM ke AS
Rabu, 09 November 2022 - 05:19 WIB
KIEV - Pemerintah Ukraina telah meminta sejumlah sistem pertahanan udara minigun C-RAM kepada Amerika Serikat (AS) setelah kewalahan oleh serangan Rusia dengan drone kamikaze yang diduga buatan Iran.
Permintaan bantuan itu terungkap dari surat yang ditandatangani oleh Ketua Parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk dan dilihat oleh ABC News.
Stefanchuk menulis kepada anggota senior Kongres AS, meminta senjata untuk melindungi objek penting, terutama pembangkit listrik yang penting.
Dia juga meminta rudal jarak jauh—mungkin untuk HIMARS yang dipasok AS—sehingga militer Ukraina dapat menargetkan area peluncuran drone jauh di belakang garis pertempuran musuh.
Land-based Phalanx Weapons Systems (LPWS) buatan Raytheon adalah senjata pertahanan point Angkatan Laut versi Angkatan Darat AS, umumnya dikenal sebagai sistem Counter-Rocket, Artileri, Mortar (C-RAM).
LPWS dipasang pada traktor-trailer untuk mobilitas. Militer AS telah menggunakannya untuk melindungi target bernilai tinggi, seperti kedutaan besarnya di tempat-tempat seperti Baghdad dan Kabul, dari serangan mortir dan roket yang masuk.
Sementara Pentagon tidak akan mengomentari permintaan khusus Ukraina, militer AS mengatakan pihaknya fokus pada peralatan yang relevan untuk pertempuran saat ini.
"Kami bekerja sepanjang waktu untuk memenuhi permintaan bantuan keamanan prioritas Ukraina, mengirimkan senjata dari stok AS jika tersedia," kata juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Garron Garn kepada ABC News, yang dilansir Rabu (9/11/2022).
Ukraina sebelumnya mengumumkan penerimaan dua sistem pertahanan udara NASAMS pada hari Senin. Enam lagi dijanjikan oleh Washington pada bulan Agustus lalu, tetapi akan membutuhkan waktu untuk tiba di Kiev.
Setelah serangan di Jembatan Crimea—yang oleh Moskow dituduhkan pada pasukan Kiev—pada awal Oktober, Rusia telah menyerang target infrastruktur di seluruh Ukraina, melumpuhkan jaringan listrik negara itu.
Menurut media Rusia, banyak serangan tersebut dilakukan oleh drone Geran-2, yang menyerupai Shahed-136 Iran.
Dituduh oleh Ukraina menjual pesawat tak berawak ke Rusia, Teheran mengatakan telah memberi Moskow sejumlah kecil pesawat tak berawak sebelum perang pecah pada Februari lalu, menunjukkan bahwa drone yang saat ini digunakan adalah yang dibangun di dalam negeri menggunakan cetak biru Iran.
Para pejabat di Kiev telah menyerukan serangan—mungkin oleh AS—terhadap fasilitas manufaktur drone dan rudal Iran.
Permintaan bantuan itu terungkap dari surat yang ditandatangani oleh Ketua Parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk dan dilihat oleh ABC News.
Stefanchuk menulis kepada anggota senior Kongres AS, meminta senjata untuk melindungi objek penting, terutama pembangkit listrik yang penting.
Dia juga meminta rudal jarak jauh—mungkin untuk HIMARS yang dipasok AS—sehingga militer Ukraina dapat menargetkan area peluncuran drone jauh di belakang garis pertempuran musuh.
Land-based Phalanx Weapons Systems (LPWS) buatan Raytheon adalah senjata pertahanan point Angkatan Laut versi Angkatan Darat AS, umumnya dikenal sebagai sistem Counter-Rocket, Artileri, Mortar (C-RAM).
LPWS dipasang pada traktor-trailer untuk mobilitas. Militer AS telah menggunakannya untuk melindungi target bernilai tinggi, seperti kedutaan besarnya di tempat-tempat seperti Baghdad dan Kabul, dari serangan mortir dan roket yang masuk.
Sementara Pentagon tidak akan mengomentari permintaan khusus Ukraina, militer AS mengatakan pihaknya fokus pada peralatan yang relevan untuk pertempuran saat ini.
"Kami bekerja sepanjang waktu untuk memenuhi permintaan bantuan keamanan prioritas Ukraina, mengirimkan senjata dari stok AS jika tersedia," kata juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Garron Garn kepada ABC News, yang dilansir Rabu (9/11/2022).
Ukraina sebelumnya mengumumkan penerimaan dua sistem pertahanan udara NASAMS pada hari Senin. Enam lagi dijanjikan oleh Washington pada bulan Agustus lalu, tetapi akan membutuhkan waktu untuk tiba di Kiev.
Setelah serangan di Jembatan Crimea—yang oleh Moskow dituduhkan pada pasukan Kiev—pada awal Oktober, Rusia telah menyerang target infrastruktur di seluruh Ukraina, melumpuhkan jaringan listrik negara itu.
Menurut media Rusia, banyak serangan tersebut dilakukan oleh drone Geran-2, yang menyerupai Shahed-136 Iran.
Dituduh oleh Ukraina menjual pesawat tak berawak ke Rusia, Teheran mengatakan telah memberi Moskow sejumlah kecil pesawat tak berawak sebelum perang pecah pada Februari lalu, menunjukkan bahwa drone yang saat ini digunakan adalah yang dibangun di dalam negeri menggunakan cetak biru Iran.
Para pejabat di Kiev telah menyerukan serangan—mungkin oleh AS—terhadap fasilitas manufaktur drone dan rudal Iran.
(min)
tulis komentar anda