Israel Tembakkan 13 Rudal ke Kamp Pelatihan Militer Hamas di Gaza
Sabtu, 05 November 2022 - 00:15 WIB
JALUR GAZA - Satu kamp pelatihan militer Hamas pada Jumat (4/11/2022) diserang rudal dalam pemboman pertama Israel di Gaza selama tiga bulan.
Sumber-sumber Palestina mengatakan pesawat-pesawat tempur Israel menembakkan sekitar 13 rudal ke satu lokasi di Maghazi yang digunakan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Serangan dini hari itu dilakukan sebagai tanggapan atas peluncuran tiga roket pada Kamis malam dari Gaza menuju kota-kota Israel.
Tidak ada cedera atau kerusakan yang dilaporkan dalam serangan hari Kamis dan tidak ada kelompok Palestina yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Sumber mengatakan kepala keamanan di Israel percaya roket ditembakkan dari Gaza sebagai pembalasan atas pembunuhan hari yang sama dari anggota terkemuka gerakan Jihad Islam, Farouk Salameh, selama operasi militer Israel.
Salameh dan seorang remaja laki-laki, keduanya tewas dalam serangan di kamp pengungsi Jenin, di Tepi Barat utara, di mana beberapa penangkapan dilakukan Israel.
Pada Agustus, Gaza adalah pusat konfrontasi militer tiga hari antara Israel dan Jihad Islam sebelum gencatan senjata yang ditengahi Mesir menenangkan situasi.
Tentara Israel mengklaim pesawatnya menghancurkan infrastruktur, pabrik rudal, depot tank, dan gudang drone dalam serangan Jumat.
Serangan Israel juga menyebabkan pemadaman listrik yang meluas di kamp Maghazi dan Nuseirat.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza tidak melaporkan adanya korban jiwa.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, "Satu roket terdeteksi datang dari Jalur Gaza menuju wilayah Israel, dan satu rudal pencegat diluncurkan dari sistem pertahanan Iron Dome."
Brigade Al-Qassam menjelaskan, “Saat fajar pada hari Jumat, musuh kriminal Zionis menargetkan lokasi batalyon ke-13 Brigade Al-Qassam di pintu masuk ke kamp Maghazi dengan sejumlah besar bom.”
“Pertahanan darat kami memukul mundur angkatan udara Zionis yang bermusuhan, dan Brigade Al-Qassam akan tetap menjadi ujung tombak membela rakyat dan tanahnya serta menghadapi agresi brutal di setiap bagian Palestina,” tegas Brigade Al-Qassam.
Sejak Hamas menguasai Jalur Gaza pada 2007 dan Israel memberlakukan blokade ekonomi, daerah kantong itu telah menyaksikan empat perang dan konfrontasi militer sporadis, dua di antaranya antara Israel dan Jihad Islam.
“Pemboman Zionis barbar di Jalur Gaza saat fajar adalah agresi terang-terangan dan merupakan perpanjangan dari perang terbuka melawan rakyat kami di semua tempat keberadaannya,” ungkap juru bicara Hamas Hazem Qassem.
“Terorisme ini tidak akan menghentikan pemberontakan rakyat kami, yang akan terus berjuang meskipun ada agresi sampai kebebasan dan kemerdekaan tercapai,” ujar dia.
Beberapa warga Gaza takut akan eskalasi kekerasan menyusul kemenangan sayap kanan Israel dalam pemilihan umum baru-baru ini.
Ibu lima anak, Rahma Al-Maghari (44) mengatakan kepada Arab News, “Suara bom sangat menakutkan, dan membangunkan kami dan anak-anak. Saya harap kita tidak melihat perang baru di Gaza. Kami sudah cukup menderita. Pasti ada solusi untuk semua absurditas ini.”
Sumber-sumber Palestina mengatakan pesawat-pesawat tempur Israel menembakkan sekitar 13 rudal ke satu lokasi di Maghazi yang digunakan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Serangan dini hari itu dilakukan sebagai tanggapan atas peluncuran tiga roket pada Kamis malam dari Gaza menuju kota-kota Israel.
Tidak ada cedera atau kerusakan yang dilaporkan dalam serangan hari Kamis dan tidak ada kelompok Palestina yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Sumber mengatakan kepala keamanan di Israel percaya roket ditembakkan dari Gaza sebagai pembalasan atas pembunuhan hari yang sama dari anggota terkemuka gerakan Jihad Islam, Farouk Salameh, selama operasi militer Israel.
Salameh dan seorang remaja laki-laki, keduanya tewas dalam serangan di kamp pengungsi Jenin, di Tepi Barat utara, di mana beberapa penangkapan dilakukan Israel.
Pada Agustus, Gaza adalah pusat konfrontasi militer tiga hari antara Israel dan Jihad Islam sebelum gencatan senjata yang ditengahi Mesir menenangkan situasi.
Tentara Israel mengklaim pesawatnya menghancurkan infrastruktur, pabrik rudal, depot tank, dan gudang drone dalam serangan Jumat.
Serangan Israel juga menyebabkan pemadaman listrik yang meluas di kamp Maghazi dan Nuseirat.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza tidak melaporkan adanya korban jiwa.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, "Satu roket terdeteksi datang dari Jalur Gaza menuju wilayah Israel, dan satu rudal pencegat diluncurkan dari sistem pertahanan Iron Dome."
Brigade Al-Qassam menjelaskan, “Saat fajar pada hari Jumat, musuh kriminal Zionis menargetkan lokasi batalyon ke-13 Brigade Al-Qassam di pintu masuk ke kamp Maghazi dengan sejumlah besar bom.”
“Pertahanan darat kami memukul mundur angkatan udara Zionis yang bermusuhan, dan Brigade Al-Qassam akan tetap menjadi ujung tombak membela rakyat dan tanahnya serta menghadapi agresi brutal di setiap bagian Palestina,” tegas Brigade Al-Qassam.
Sejak Hamas menguasai Jalur Gaza pada 2007 dan Israel memberlakukan blokade ekonomi, daerah kantong itu telah menyaksikan empat perang dan konfrontasi militer sporadis, dua di antaranya antara Israel dan Jihad Islam.
“Pemboman Zionis barbar di Jalur Gaza saat fajar adalah agresi terang-terangan dan merupakan perpanjangan dari perang terbuka melawan rakyat kami di semua tempat keberadaannya,” ungkap juru bicara Hamas Hazem Qassem.
“Terorisme ini tidak akan menghentikan pemberontakan rakyat kami, yang akan terus berjuang meskipun ada agresi sampai kebebasan dan kemerdekaan tercapai,” ujar dia.
Beberapa warga Gaza takut akan eskalasi kekerasan menyusul kemenangan sayap kanan Israel dalam pemilihan umum baru-baru ini.
Ibu lima anak, Rahma Al-Maghari (44) mengatakan kepada Arab News, “Suara bom sangat menakutkan, dan membangunkan kami dan anak-anak. Saya harap kita tidak melihat perang baru di Gaza. Kami sudah cukup menderita. Pasti ada solusi untuk semua absurditas ini.”
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda