Alasan Amerika Serikat Tak Mengakui Palestina sebagai Negara Merdeka
Kamis, 03 November 2022 - 17:05 WIB
WASHINGTON - Konflik Israel dan Palestina masih terjadi hingga saat ini. Konflik berawal dari orang Yahudi yang ingin mendirikan negara Israel serta orang Palestina yang ingin mendirikan negaranya.
Diketahui, kedua pihak ingin mendirikan negara di wilayah yang sama hingga akhirnya muncul konflik.
Ketegangan pun terjadi ketika Inggris mendirikan “rumah nasional” di Palestina untuk orang Yahudi. Bagi orang Yahudi, wilayah tersebut merupakan tanah air leluhur mereka, begitu juga dengan orang Arab.
Pada 1947, PBB memutuskan wilayah Palestina dibagi dua negara terpisah untuk Yahudi dan Arab.
Aturan tersebut diterima oleh Yahudi, namun ditolak oleh Arab. Sementara Yerusalem ditetapkan sebagai kota internasional.
Palestina mendeklarasikan kemerdekaan pada 15 November 1988. Meskipun telah mendeklarasikan sebagai negara merdeka, namun statusnya sebagai negara berdaulat masih menjadi perdebatan di dunia.
Beberapa negara telah mengakui negara Palestina, tetapi ada juga negara yang hingga saat ini belum mengakui Palestina. Salah satu negara yang belum mengaku Palestina adalah Amerika Serikat (AS).
Amerika Serikat serta kebanyakan negara Barat belum mengakui Palestina sebagai negara lantaran mereka lebih mendukung Israel.
AS sampai saat ini belum mengakui kedaulatan Palestina karena memiliki hubungan yang erat dengan Israel. AS mempunyai kepentingan di Timur Tengah dalam bidang ekonomi hingga politik.
Untuk itu, AS berusaha untuk menjaga keamanan Israel dari serangan negara lain. Apabila Israel kalah, negara yang dipimpin oleh Joe Biden ini akan sulit untuk meyebarkan pengaruhnya di Timur Tengah.
Selain itu, AS juga memberikan bantuan kepada Palestina. Bantuan keamanan yang diberikan AS kepada Palestina itu bertujuan untuk memperkecil serangan terorisme terhadap AS dan Israel.
Pada akhirnya, bantuan yang diberikan tersebut memberi manfaat dalam menjaga keamanan Israel serta melindungi kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah.
Melansir ugm.ac.id, Duta Besar Indonesia untuk Lebanon Drs Hajriyanto Y Tohari, MA, dalam diskusi ilmiah bertajuk “Antara Amerika-Israel dan Palestina”, pada Rabu (19/5/2021), menjelaskan, terdapat beberapa alasan AS selalu mendukung Israel.
Di antara alasan tersebut adalah untuk pengamanan jalur minyak di Timur Tengah, pengamanan basis militer di Timur Tengah, mempertahankan rezim berkuasa sebagai bagian dari AS di Timur Tengah, hingga pemberian dukungan proteksi kepada Israel.
Tohari juga mengatakan, kebijakan politik luar negeri AS di Timur Tengah untuk melindungi Israel supaya AS tetap menancapkan kekuasaan di kawasan yang kaya akan minyak.
Pergantian presiden AS, menurutnya, tidak bisa diharapkan akan membawa perubahan di Timur Tengah.
Hal ini karena dalam pandangan AS, keamanan serta eksistensi Israel merupakan landasan pijakan politik AS.
Tohari menambahkan, dukungan AS untuk memberi kemerdekaan Palestina tergantung dari itikad baik negeri Pam Sam ini dan tekanan dari negara di dunia.
Diketahui, kedua pihak ingin mendirikan negara di wilayah yang sama hingga akhirnya muncul konflik.
Ketegangan pun terjadi ketika Inggris mendirikan “rumah nasional” di Palestina untuk orang Yahudi. Bagi orang Yahudi, wilayah tersebut merupakan tanah air leluhur mereka, begitu juga dengan orang Arab.
Pada 1947, PBB memutuskan wilayah Palestina dibagi dua negara terpisah untuk Yahudi dan Arab.
Aturan tersebut diterima oleh Yahudi, namun ditolak oleh Arab. Sementara Yerusalem ditetapkan sebagai kota internasional.
Palestina mendeklarasikan kemerdekaan pada 15 November 1988. Meskipun telah mendeklarasikan sebagai negara merdeka, namun statusnya sebagai negara berdaulat masih menjadi perdebatan di dunia.
Beberapa negara telah mengakui negara Palestina, tetapi ada juga negara yang hingga saat ini belum mengakui Palestina. Salah satu negara yang belum mengaku Palestina adalah Amerika Serikat (AS).
Amerika Serikat serta kebanyakan negara Barat belum mengakui Palestina sebagai negara lantaran mereka lebih mendukung Israel.
AS sampai saat ini belum mengakui kedaulatan Palestina karena memiliki hubungan yang erat dengan Israel. AS mempunyai kepentingan di Timur Tengah dalam bidang ekonomi hingga politik.
Untuk itu, AS berusaha untuk menjaga keamanan Israel dari serangan negara lain. Apabila Israel kalah, negara yang dipimpin oleh Joe Biden ini akan sulit untuk meyebarkan pengaruhnya di Timur Tengah.
Selain itu, AS juga memberikan bantuan kepada Palestina. Bantuan keamanan yang diberikan AS kepada Palestina itu bertujuan untuk memperkecil serangan terorisme terhadap AS dan Israel.
Pada akhirnya, bantuan yang diberikan tersebut memberi manfaat dalam menjaga keamanan Israel serta melindungi kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah.
Melansir ugm.ac.id, Duta Besar Indonesia untuk Lebanon Drs Hajriyanto Y Tohari, MA, dalam diskusi ilmiah bertajuk “Antara Amerika-Israel dan Palestina”, pada Rabu (19/5/2021), menjelaskan, terdapat beberapa alasan AS selalu mendukung Israel.
Di antara alasan tersebut adalah untuk pengamanan jalur minyak di Timur Tengah, pengamanan basis militer di Timur Tengah, mempertahankan rezim berkuasa sebagai bagian dari AS di Timur Tengah, hingga pemberian dukungan proteksi kepada Israel.
Tohari juga mengatakan, kebijakan politik luar negeri AS di Timur Tengah untuk melindungi Israel supaya AS tetap menancapkan kekuasaan di kawasan yang kaya akan minyak.
Pergantian presiden AS, menurutnya, tidak bisa diharapkan akan membawa perubahan di Timur Tengah.
Hal ini karena dalam pandangan AS, keamanan serta eksistensi Israel merupakan landasan pijakan politik AS.
Tohari menambahkan, dukungan AS untuk memberi kemerdekaan Palestina tergantung dari itikad baik negeri Pam Sam ini dan tekanan dari negara di dunia.
(sya)
tulis komentar anda