AS Peringatkan Potensi Serangan Iran ke Arab Saudi

Rabu, 02 November 2022 - 07:36 WIB
Salami mengklaim Riyadh memprovokasi protes anti-pemerintah yang telah mengguncang Iran dan rezimnya selama lebih dari sebulan.

Sementara ketegangan antara Washington dan Riyadh telah memburuk sejak pemerintahan Biden menjabat, pejabat AS saat ini dan sebelumnya telah menyatakan perlunya mempertahankan hubungan yang stabil.

Hubungan militer telah menjadi bagian penting dari aliansi strategis antara kedua negara. Diperkirakan 70.000 warga AS tinggal atau bekerja di Kerajaan Saudi.

Setelah laporan muncul tentang ancaman Iran pada Selasa, Senator Partai Republik Joni Ernst mengkritik pemerintahan Biden.

Menyoroti sekitar 3.000 prajurit AS yang ditempatkan di Arab Saudi, Ernst menuduh Partai Demokrat menganjurkan menghapus unit pertahanan udara dan rudal, “mempertaruhkan nyawa warga AS dan pasukan kita.”

Ernst melanjutkan, “Arab Saudi adalah mitra keamanan Teluk yang lama dan itu tidak berubah. Pemerintahan Biden membatasi produksi energi AS dan menyalahkan OPEC+ atas harga gas yang tinggi. Orang-orang Amerika tidak membelinya.”

Dia merujuk pada kritik baru-baru ini terhadap pejabat pemerintahan Biden yang telah berulang kali menuduh Arab Saudi berpihak pada Rusia setelah keputusan OPEC+ memangkas produksi minyak.

Menyusul langkah OPEC+ bulan lalu, pemerintahan Biden menunda pertemuan kelompok kerja pertahanan udara dan rudal terintegrasi AS-GCC.

Pejabat AS mengatakan mereka akan meninjau hubungan dengan Riyadh karena keputusan yang dicapai oleh OPEC+.

Arab Saudi telah menolak tuduhan berpihak pada Rusia, menunjuk pada pemungutan suara PBB di mana Riyadh mengutuk invasi dan aneksasi oleh Rusia. Saudi juga menjanjikan USD400 juta bantuan untuk Ukraina.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More