Terungkap, Biden Kehilangan Kesabaran dengan Zelensky karena Minta Bantuan Lebih Banyak

Selasa, 01 November 2022 - 08:39 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) dan Presiden AS Joe Biden berdiskusi di Gedung Putih pada 2021. Keduanya teribat ketegangan pada Juni lalu saat membahas bantuan Amerika di tengah invasi Rusia. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) selama ini menampilkan citra sebagai pemimpin Barat yang loyal dalam mengucurkan bantuan kepada Ukraina sejak invasi Rusia dimulai.

Namun, dalam satu kesempatan, pemimpin Amerika itu kehilangan kesabaran dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky karena terus meminta bantuan lebih banyak.

Luapan frustrasi Biden itu terjadi pada 15 Juni ketika dia melakukan panggilan telepon dengan Zelensky. Empat sumber pemerintah AS yang mengetahui tentang panggilan telepon itu mengungkapkannya kepada NBC News, yang dilansir Selasa (1/11/2022).



Pada bulan itu, panggilan telepon antara kedua pemimpin "dimainkan" secara berbeda dari yang sebelumnya.



Biden baru saja selesai memberi tahu Zelenskyy bahwa dia baru saja memberi bantuan militer AS sebesar USD1 miliar lagi untuk Ukraina ketika Zelensky mulai mendaftar semua bantuan tambahan yang dia butuhkan dan tidak dia dapatkan.

"Biden kehilangan kesabaran," kata sumber-sumber yang mengetahui panggilan telepon tersebut.

Menurut mereka, Biden saat itu meninggikan suaranya dengan mengatakan orang-orang Amerika cukup murah hati, dan pemerintahannya serta militer AS bekerja keras untuk membantu Ukraina.

Mereka mengatakan Zelensky hanya dapat menunjukkan sedikit rasa terima kasih.

Salah seorang pejabat pemerintah mengatakan hubungan Biden dan Zelensky membaik sejak panggilan telepon Juni itu, setelah itu Zelensky membuat pernyataan yang memuji AS atas bantuannya yang murah hati.

Tetapi bentrokan itu mencerminkan kesadaran awal Biden bahwa dukungan Kongres dan publik untuk mengirim bantuan miliaran dolar ke Ukraina dapat mulai memudar.

Saat itu telah tiba tepat ketika presiden bersiap untuk meminta Kongres memberi lampu hijau lebih banyak uang untuk Ukraina.

Biden sekarang menghadapi perlawanan dari beberapa politisi Republik dan Demokrat yang tidak hadir ketika Kongres menyetujui dana bantuan untuk Ukraina sebelumnya.

Gedung Putih telah meminta Kongres untuk membahas bantuan miliaran dolar selama sesi legislatif yang lemah setelah pemilu paruh waktu.

Gedung Putih belum menentukan jumlahnya secara publik. Anggota Parlemen dan pelobi Ukraina mengharapkan USD40 miliar hingga USD60 miliar, dan beberapa pejabat yang akrab dengan diskusi tersebut memperkirakan jumlahnya sekitar USD50 miliar.

Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional menolak mengomentari laporan tentang bentrokan antara Biden dan Zelensky dalam percakapan telepon.

Seorang juru bicara Zelensky tidak menanggapi permintaan komentar.

Pejabat tinggi AS memperingatkan tidak ada tanda-tanda perang akan berakhir dalam waktu dekat.

"Sebelum panggilan telepon 15 Juni, rasa frustrasi presiden [Biden] terhadap Zelenskyy telah meningkat selama berminggu-minggu," kata tiga orang yang mengetahui panggilan telepon tersebut.

Biden dan beberapa pembantu utamanya merasa bahwa pemerintah melakukan sebanyak mungkin secepat mungkin, tetapi Zelensky terus fokus secara publik hanya pada apa yang tidak dilakukan Amerika.

Dari sudut pandang Zelensky—serta beberapa pemerintah Eropa Timur dan anggota Parlemen AS dari kedua pihak—telah berulang kali frustrasi bahwa Gedung Putih Biden bergerak terlalu lambat dalam permintaan senjata, awalnya ragu-ragu untuk menyetujui bantuan tertentu yang diminta Ukraina paling mendesak.

Setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan di bawah tekanan, AS akhirnya memberikan bantuan persenjataan.

Laporan lain menyebut Zelensky pernah menolak panggilan telepon dari Biden pada Juni, namun tim Zelensky memutuskan untuk mencoba meredakan ketegangan, menyimpulkan bahwa tidak produktif untuk memiliki gesekan dengan presiden AS.

Zelensky akhirnya menanggapi secara terbuka dengan berterima kasih kepada Biden atas bantuan yang dijanjikan.

“Saya melakukan percakapan penting dengan Presiden AS Biden hari ini,” katanya dalam pidato yang direkam dalam video pada bulan itu. “Saya berterima kasih atas dukungan ini. Ini sangat penting untuk pertahanan kami di Donbas.”
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More