40 Rudal Rusia Hujani Semua Wilayah Ukraina, Infrastruktur Penting Hancur
Senin, 31 Oktober 2022 - 17:00 WIB
KIEV - Pejabat di Ukraina melaporkan serangan Rusia pada infrastruktur penting pada Senin (31/10/2022). Satu pejabat mengklaim sekitar 40 rudal telah terdeteksi di udara.
Semua wilayah Ukraina membunyikan alarm di pagi hari, dengan media melaporkan ledakan di beberapa bagian negara, termasuk ibukota Kiev.
Ajudan Menteri Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko menyeru orang-orang berlindung di tempat penampungan.
“Saat ini, sudah ada 40 rudal (Rusia) yang masuk ke sasaran di negara itu,” papar Gerashchenko.
Beberapa serangan telah dikonfirmasi oleh pejabat daerah. Walikota Kiev Vitaly Klitschko melaporkan serangan di ibukota telah menyebabkan pemadaman sebagian dan mengganggu pasokan air.
Dia mengatakan, akibat rusaknya infrastruktur energi, sekitar 350.000 apartemen mati listrik.
Walikota Kharkov Igor Terekhov mengatakan ada dua serangan udara yang menargetkan "situs infrastruktur kritis." Sistem metro kota juga menangguhkan layanan akibat serangan itu.
Kepala Pemerintahan Daerah Cherkasy Igor Taburets juga melaporkan serangan terhadap infrastruktur penting.
Dia menambahkan bahwa serangan itu telah menyebabkan pemadaman sebagian. Rekannya di Wilayah Vinnitsa, Sergey Bozov, mengklaim satu rudal dicegat dan “jatuh di lokasi sipil.”
Laporan di media sosial mengklaim stasiun transformator yang melayani pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Dnieper di kota Zaporozhye telah dihantam.
Rekaman yang konon diambil di dekat bendungan stasiun menunjukkan asap hitam mengepul ke langit.
Pihak berwenang setempat yang setia kepada Kiev, mengkonfirmasi serangan itu dan memperingatkan kemungkinan pemadaman listrik, tetapi tidak memberikan rincian.
Rusia mulai menargetkan situs energi Ukraina awal bulan ini. Presiden Vladimir Putin membenarkan perubahan taktik dengan apa yang dia gambarkan sebagai serangan “sabotase” Kiev terhadap infrastruktur penting Rusia.
“Jerami terakhir adalah pemboman mematikan Jembatan Crimea,” ungkap Putin.
Pejabat Ukraina mengkonfirmasi kerusakan signifikan pada sistem energi nasional.
Operator jaringan listrik Ukrenergy memperkenalkan pemadaman bergilir di banyak wilayah.
Operator listrik menyatakan pengurangan konsumsi diperlukan untuk menghindari keruntuhan total.
Wakil Kepala Kantor Presiden Volodymyr Zelensky, Kirill Tymoshenko, sebelumnya mengumumkan bahwa mulai pekan ini pemadaman akan menjadi "biasa, bukan tanggap darurat." Dia menyebut situasinya sulit.
Semua wilayah Ukraina membunyikan alarm di pagi hari, dengan media melaporkan ledakan di beberapa bagian negara, termasuk ibukota Kiev.
Ajudan Menteri Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko menyeru orang-orang berlindung di tempat penampungan.
“Saat ini, sudah ada 40 rudal (Rusia) yang masuk ke sasaran di negara itu,” papar Gerashchenko.
Beberapa serangan telah dikonfirmasi oleh pejabat daerah. Walikota Kiev Vitaly Klitschko melaporkan serangan di ibukota telah menyebabkan pemadaman sebagian dan mengganggu pasokan air.
Dia mengatakan, akibat rusaknya infrastruktur energi, sekitar 350.000 apartemen mati listrik.
Walikota Kharkov Igor Terekhov mengatakan ada dua serangan udara yang menargetkan "situs infrastruktur kritis." Sistem metro kota juga menangguhkan layanan akibat serangan itu.
Kepala Pemerintahan Daerah Cherkasy Igor Taburets juga melaporkan serangan terhadap infrastruktur penting.
Dia menambahkan bahwa serangan itu telah menyebabkan pemadaman sebagian. Rekannya di Wilayah Vinnitsa, Sergey Bozov, mengklaim satu rudal dicegat dan “jatuh di lokasi sipil.”
Laporan di media sosial mengklaim stasiun transformator yang melayani pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Dnieper di kota Zaporozhye telah dihantam.
Rekaman yang konon diambil di dekat bendungan stasiun menunjukkan asap hitam mengepul ke langit.
Pihak berwenang setempat yang setia kepada Kiev, mengkonfirmasi serangan itu dan memperingatkan kemungkinan pemadaman listrik, tetapi tidak memberikan rincian.
Rusia mulai menargetkan situs energi Ukraina awal bulan ini. Presiden Vladimir Putin membenarkan perubahan taktik dengan apa yang dia gambarkan sebagai serangan “sabotase” Kiev terhadap infrastruktur penting Rusia.
“Jerami terakhir adalah pemboman mematikan Jembatan Crimea,” ungkap Putin.
Pejabat Ukraina mengkonfirmasi kerusakan signifikan pada sistem energi nasional.
Operator jaringan listrik Ukrenergy memperkenalkan pemadaman bergilir di banyak wilayah.
Operator listrik menyatakan pengurangan konsumsi diperlukan untuk menghindari keruntuhan total.
Wakil Kepala Kantor Presiden Volodymyr Zelensky, Kirill Tymoshenko, sebelumnya mengumumkan bahwa mulai pekan ini pemadaman akan menjadi "biasa, bukan tanggap darurat." Dia menyebut situasinya sulit.
(sya)
tulis komentar anda