AS Akan Kerahkan Pesawat Pengebom Nuklir ke Australia, Ada Apa?
Senin, 31 Oktober 2022 - 10:11 WIB
Upgrade aset militer Washington tidak terbatas pada Tindal.
AS saat ini sedang membangun fasilitas penyimpanan bahan bakar jet senilai USD270 juta di pinggiran Darwin, sekitar 200 mil dari pangkalan udara.
Pada saat yang sama, pangkalan mata-mata gabungan AS dan Australia Pine Gap di dekat Alice Springs dilaporkan sedang mengalami upgrade besar-besaran.
Kembali pada tahun 2021, AS, Australia, dan Inggris mengumumkan pembuatan pakta keamanan baru bernama AUKUS. Pakta itu berisi kesepakatan penyediaan kapal selam bertenaga nuklir untuk Canberra, sehingga secara signifikan meningkatkan kemampuan Angkatan Laut Australia.
Sementara anggota AUKUS mengeklaim bahwa pakta itu hanya ditujukan untuk melindungi sistem internasional yang menghormati hak asasi manusia dan supremasi hukum, China mengecam aliansi tersebut dengan alasan bahwa proyeknya menimbulkan risiko besar bagi keamanan nuklir.
Pandangan ini sampai batas tertentu telah digaungkan oleh Rusia.
Pada bulan Agustus lalu, Menteri Pertahanan Sergey Shoigu memperingatkan bahwa AUKUS dapat “meledakkan” seluruh kawasan Asia-Pasifik, karena pakta tersebut berpotensi menjadi “aliansi militer-politik".
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, bagaimanapun, menolak pandangan itu dengan mengatakan bahwa Washington tidak berusaha untuk membentuk “NATO Asia".
AS saat ini sedang membangun fasilitas penyimpanan bahan bakar jet senilai USD270 juta di pinggiran Darwin, sekitar 200 mil dari pangkalan udara.
Pada saat yang sama, pangkalan mata-mata gabungan AS dan Australia Pine Gap di dekat Alice Springs dilaporkan sedang mengalami upgrade besar-besaran.
Kembali pada tahun 2021, AS, Australia, dan Inggris mengumumkan pembuatan pakta keamanan baru bernama AUKUS. Pakta itu berisi kesepakatan penyediaan kapal selam bertenaga nuklir untuk Canberra, sehingga secara signifikan meningkatkan kemampuan Angkatan Laut Australia.
Sementara anggota AUKUS mengeklaim bahwa pakta itu hanya ditujukan untuk melindungi sistem internasional yang menghormati hak asasi manusia dan supremasi hukum, China mengecam aliansi tersebut dengan alasan bahwa proyeknya menimbulkan risiko besar bagi keamanan nuklir.
Pandangan ini sampai batas tertentu telah digaungkan oleh Rusia.
Pada bulan Agustus lalu, Menteri Pertahanan Sergey Shoigu memperingatkan bahwa AUKUS dapat “meledakkan” seluruh kawasan Asia-Pasifik, karena pakta tersebut berpotensi menjadi “aliansi militer-politik".
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, bagaimanapun, menolak pandangan itu dengan mengatakan bahwa Washington tidak berusaha untuk membentuk “NATO Asia".
(min)
tulis komentar anda