Jerman Tes Senjata Laser di Atas Kapal Perang, Tembak Jatuh Drone
Sabtu, 29 Oktober 2022 - 11:14 WIB
BERLIN - Senjata laser energi tinggi (HEL) masa depan ditembakkan untuk pertama kalinya dari kapal fregat pertahanan udara Angkatan Laut Jerman di Laut Baltik pada akhir Agustus.
Rheinmetall mengatakan hal itu pada Kamis (27/10/2022). Fregat kelas Sachsen dilaporkan berhasil menyerang beberapa drone, membuktikan kemampuannya menembak jatuh beberapa target pada jarak pendek dan sangat pendek.
“Uji tembak langsung memverifikasi kemampuan sensor dan radar elektro-optik HEL,” papar Rheinmetall, yang ikut mengembangkan senjata dengan pembuat rudal Jerman MBDA.
Angkatan Laut mampu menilai interaksi antara semua komponen dan prosedur, dari perolehan target hingga keterlibatan.
Pengujian akan berlanjut hingga pertengahan tahun 2023, menantang kemampuan HEL dalam berbagai skenario yang berbeda.
“Hasilnya akan membantu menentukan apa yang perlu dilakukan untuk membuat senjata beroperasi penuh,” ungkap Rheinmetall.
Perusahaan itu menambahkan, “Uji coba saat ini telah menetapkan tahap dasar untuk memperkenalkan sistem dan kemampuan senjata laser ke dalam Bundeswehr, kemampuan yang relevansinya sama sekali tidak terbatas pada Angkatan Laut. Industri pertahanan terus maju dengan sistem laser yang akan membantu melindungi pasukan yang dikerahkan dalam bahaya di berbagai aplikasi.”
Militer Barat berlomba memajukan pertahanan mereka terhadap serangan pesawat tak berawak, yang menurut Pentagon mendominasi medan perang dalam konflik di masa depan.
“Drone akan sama pentingnya dalam pertempuran pertama perang berikutnya seperti artileri hari ini,” papar Brigadir Jenderal Angkatan Darat AS Curt Taylor bulan lalu, setelah melakukan latihan drone “swarm” yang melibatkan 40 quadcopters.
Laser dipandang sebagai bagian yang berpotensi signifikan dari solusi menghadapi serangan drone dan tantangan pertahanan udara lainnya.
Kontraktor pertahanan AS dan Israel sepakat pada Juli untuk bekerja sama dalam membangun sistem senjata laser berenergi tinggi yang baru.
Rheinmetall mengatakan hal itu pada Kamis (27/10/2022). Fregat kelas Sachsen dilaporkan berhasil menyerang beberapa drone, membuktikan kemampuannya menembak jatuh beberapa target pada jarak pendek dan sangat pendek.
“Uji tembak langsung memverifikasi kemampuan sensor dan radar elektro-optik HEL,” papar Rheinmetall, yang ikut mengembangkan senjata dengan pembuat rudal Jerman MBDA.
Angkatan Laut mampu menilai interaksi antara semua komponen dan prosedur, dari perolehan target hingga keterlibatan.
Pengujian akan berlanjut hingga pertengahan tahun 2023, menantang kemampuan HEL dalam berbagai skenario yang berbeda.
“Hasilnya akan membantu menentukan apa yang perlu dilakukan untuk membuat senjata beroperasi penuh,” ungkap Rheinmetall.
Perusahaan itu menambahkan, “Uji coba saat ini telah menetapkan tahap dasar untuk memperkenalkan sistem dan kemampuan senjata laser ke dalam Bundeswehr, kemampuan yang relevansinya sama sekali tidak terbatas pada Angkatan Laut. Industri pertahanan terus maju dengan sistem laser yang akan membantu melindungi pasukan yang dikerahkan dalam bahaya di berbagai aplikasi.”
Militer Barat berlomba memajukan pertahanan mereka terhadap serangan pesawat tak berawak, yang menurut Pentagon mendominasi medan perang dalam konflik di masa depan.
“Drone akan sama pentingnya dalam pertempuran pertama perang berikutnya seperti artileri hari ini,” papar Brigadir Jenderal Angkatan Darat AS Curt Taylor bulan lalu, setelah melakukan latihan drone “swarm” yang melibatkan 40 quadcopters.
Laser dipandang sebagai bagian yang berpotensi signifikan dari solusi menghadapi serangan drone dan tantangan pertahanan udara lainnya.
Kontraktor pertahanan AS dan Israel sepakat pada Juli untuk bekerja sama dalam membangun sistem senjata laser berenergi tinggi yang baru.
(sya)
tulis komentar anda