Georgia AS Nyatakan Keadaan Darurat, 1.000 Garda Nasional Dikerahkan

Selasa, 07 Juli 2020 - 07:48 WIB
Pasukan polisi Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, berhadapan dengan kelompok demonstran. Foto/REUTERS/Elijah Nouvelage
ATLANTA - Gubernur Negara Bagian Georgia di Amerika Serikat , Brian Kemp, menyatakan keadaan darurat dan mengerahkan pasukan Garda Nasional mulai hari Senin. Langkah itu sebagai respons atas kekerasan di Atlanta, termasuk penembakan yang menewaskan seorang gadis berusia 8 tahun pada akhir pekan lalu.

Kemp mengumumkan bahwa 1.000 pasukan Garda Nasional Georgia akan dikerahkan ke tiga wilayah di Atlanta termasuk Gedung Kongres Georgia, Kantor Pusat Keamanan Publik Georgia, dan Gedung Gubernur.

"Protes damai dibajak oleh penjahat dengan agenda berbahaya dan merusak. Sekarang seorang warga Georgia yang tidak bersalah menjadi sasaran, ditembak dan dibiarkan mati," kata Kemp.

"Pelanggaran hukum ini harus dihentikan dan ketertiban dipulihkan di ibu kota kami," ujarnya, seperti dikutip UPI.com, Selasa (7/7/2020). (Baca: Viral, Anak Muda Diduga WNI Pukul Roboh Pria Rasis di AS )

Pengumuman keadaan darurat muncul ketika Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms memohon kepada masyarakat untuk mengakhiri kekerasan di kota itu setelah gadis berusia 8 tahun bernama Secoriea Turner ditembak mati ketika demo rusuh berlangsung pada akhir pekan.



Secoriea ditembak Sabtu malam di dekat restoran Wendy yang menjadi titik fokus protes kebrutalan anti-polisi yang terjadi setelah kematian Rayshard Brooks pada 12 Juni.

"Sudah cukup," kata Bottoms saat konferensi pers pada hari Minggu. "Sudah cukup," katanya lagi.

Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Secoriea, ibunya dan seorang teman dewasa berada di dalam mobil yang mencoba memasuki tempat parkir yang diblokade oleh para demonstran secara ilegal. Mereka dikonfrontasi oleh orang-orang bersenjata dan tembakan meletus.

Secoriea kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit. (Baca juga: Dikepung Militer, Area Gedung Putih Mirip Zona Perang )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More