Demokrat Tarik Surat yang Desak Biden Kejar Perdamaian Ukraina-Rusia

Rabu, 26 Oktober 2022 - 08:01 WIB
Ketua Kaukus Progresif Kongres Pramila Jayapal dari Partai Demokrat Washington. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Sekelompok anggota DPR Partai Demokrat di Washington menarik surat yang mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mencoba segala cara untuk mengakhiri konflik di Ukraina, termasuk “pembicaraan langsung dengan Rusia.”

Khawatir akan disamakan dengan kelompok Partai Republik yang anti-perang, anggota parlemen Demokrat sekarang justru mengatakan mereka mendukung kebijakan pengiriman senjata Biden ke Kiev.

Ditulis oleh ketua Kaukus Progresif Kongres Pramila Jayapal (Demokrat Washington), surat itu meminta Biden untuk “secara serius mengeksplorasi semua jalan yang mungkin, termasuk keterlibatan langsung dengan Rusia, untuk mengurangi bahaya dan mendukung Ukraina dalam mencapai penyelesaian damai.”



Sekitar 30 anggota DPR dari Partai Demokrat, termasuk Ilhan Omar (Minnesota) dan Alexandria Ocasio-Cortez (New York), memberikan tanda tangan mereka pada surat yang dikirim ke Gedung Putih pada Senin (24/10/2022).



Dalam beberapa jam, Jayapal “mengklarifikasi” kaukus progresif masih mendukung “dukungan militer dan ekonomi” Biden untuk Kiev, dan pada Selasa sore, surat itu ditarik seluruhnya.

Dalam pernyataan, Jayapal menyalahkan staf karena mengeluarkan surat itu. Dia melanjutkan menjelaskan surat itu ditarik karena "menciptakan penampilan yang tidak menguntungkan" bahwa kaum progresif Demokrat sejalan dengan minoritas anggota parlemen Republik yang sedang tumbuh berbicara tentang pengurangan bantuan ke Ukraina.

DPR dan Senat Demokrat memilih dengan suara bulat mengalokasikan USD40 miliar bantuan militer dan ekonomi ke Kiev awal musim panas ini, dengan hanya 68 anggota Partai Republik di kedua kamar menentang.

Namun, dengan GOP tampaknya akan merebut kembali Kongres pada November, Pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy menyatakan pekan lalu bahwa mayoritas baru tidak “akan menulis cek kosong ke Ukraina.”
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More