Vladimir Putin Diyakini Tak Akan Bisa Lakukan Serangan Nuklir, Ini Alasannya

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 18:49 WIB
Dua mantan petinggi militer Barat meyakini Presiden Rusia Vladimir Putin tak akan bisa lakukan serangan nuklir karena personel dari rantai komando serangan berpotensi membangkang. Foto/REUTERS
LONDON - Dua mantan petinggi militer Barat meyakini bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan bisa melakukan serangan nuklir . Salah satu alasannya, beberapa dari rantai komando serangan atom berpotensi membangkang.

Letnan Jenderal (Purn) Ben Hodges, mantan komandan Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) di Eropa, percaya bahwa perintah Vladimir Putin dapat dibatalkan oleh petinggi militer Rusia yang berkepala lebih dingin.

Pandangannya diamini oleh pensiunan perwira Angkatan Darat Inggris Kolonel Richard Kemp, yang mengatakan Putin akan "memiliki masalah" jika memutuskan untuk melakukan serangan nuklir.

Semakin banyak kemajuan yang dibuat oleh pasukan Ukraina di medan perang, semakin membuat Putin tersudut karena masa depannya sendiri sekarang terkait dengan keberhasilan atau kegagalan perang.





Salah satu opsi terakhir yang tersisa di gudang senjatanya adalah melepaskan senjata nuklir—baik sebagai peluncuran uji coba atau digunakan dalam pengaturan taktis di medan perang.

Meledaknya bom nuklir di masa perang belum pernah terjadi sejak Amerika menjatuhkan dua bom semacam itu ke Jepang untuk mengakhiri Perang Dunia II.

Negara-negara Barat dapat menghadapi kemungkinan terseret lebih jauh ke dalam perang dengan langkah pertama—semakin meningkatkan prospek bahwa agresi Putin dapat berkembang menjadi Perang Dunia III.

Tetapi sementara Vladimir Putin mungkin berusaha menekan tombol komando serangan nuklir, ada orang-orang di dalam mesin perang Rusia yang dapat melemahkannya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More