Pasukan Elite AS Siap Perang di Ukraina Jika Konflik Meningkat
Sabtu, 22 Oktober 2022 - 16:52 WIB
KIEV - Pasukan elite Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) siap untuk berperang di Ukraina konflik meningkat menjadi perang antara Rusia dan NATO.
Pernyataan itu disampaikan seorang petinggi pasukan elite kepada CBS News pada Jumat. Pasukan elite tersebut adalah Divisi Lintas Udara 101 Angkatan Darat AS.
Divisi elite itu saat ini sedang melakukan latihan perang di Rumania, dekat perbatasan negara NATO dengan Ukraina.
Petinggi unit tersebut mengatakan kepada CBS bahwa mereka akan siap untuk menyeberang ke Ukraina jika pertempuran meningkat—tanpa menjelaskan apa yang akan terjadi—atau jika NATO diserang.
Pihaknya menyoroti bahwa penempatan pasukan elite saat ini di Eropa merupakan yang pertama sejak Perang Dunia II. "Ini untuk mempertahankan wilayah NATO," kata Wakil Komandan Divisi Lintas Udara 101 Angkatan Darat Brigadir Jenderal John Lubas.
"Kami siap untuk mempertahankan setiap inci tanah NATO," ujarnya.
Di Rumania, Divisi Lintas Udara 101 mengadakan latihan serangan darat dan udara gabungan.
Menurut Kolonel Edwin Matthaidess, Komandan Tim Tempur Brigade ke-2, divisinya adalah unit AS yang paling dekat dengan pertempuran di Ukraina.
Dia mencatat bahwa pasukan AS, telah mengawasi dengan cermat militer Rusia sambil membangun tujuan untuk berlatih melawan dan mengatur latihan untuk meniru persis apa yang terjadi di Ukraina.
"Itu membuat kami tetap waspada," imbuh dia, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (22/10/2022).
Secara total, sekitar 4.700 tentara Amerika dari pangkalan Lintas Udara 101 di Fort Campbell, Kentucky, telah dikirim ke Eropa.
NATO telah berulang kali menyatakan bahwa pihaknya tidak terlibat langsung dalam konflik dan tidak akan mengirim pasukannya ke Ukraina.
Pada akhir Juni, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengumumkan bahwa blok militer pimpinan AS tersebut akan secara signifikan meningkatkan jumlah pasukannya dalam siaga tinggi dari 40.000 menjadi lebih dari 300.000 personel.
Sejak dimulainya serangan militer Rusia pada 24 Februari, Ukraina telah menerima bantuan militer besar-besaran dari negara-negara NATO, dengan persenjataan bernilai miliaran dolar mengalir ke negara itu-–yang telah berulang kali dikritik Moskow.
Divisi Lintas Udara ke-101, juga dikenal sebagai "Screaming Eagles", memiliki sejarah militer yang luar biasa.
Ia mengambil bagian dalam operasi udara selama pendaratan D-Day di Normandia pada tahun 1944 dan dalam Pertempuran Bulge, di mana ia bertempur dalam pengepungan penuh. Unit ini juga terlibat dalam perang Vietnam, Irak dan Afghanistan.
Pernyataan itu disampaikan seorang petinggi pasukan elite kepada CBS News pada Jumat. Pasukan elite tersebut adalah Divisi Lintas Udara 101 Angkatan Darat AS.
Divisi elite itu saat ini sedang melakukan latihan perang di Rumania, dekat perbatasan negara NATO dengan Ukraina.
Petinggi unit tersebut mengatakan kepada CBS bahwa mereka akan siap untuk menyeberang ke Ukraina jika pertempuran meningkat—tanpa menjelaskan apa yang akan terjadi—atau jika NATO diserang.
Pihaknya menyoroti bahwa penempatan pasukan elite saat ini di Eropa merupakan yang pertama sejak Perang Dunia II. "Ini untuk mempertahankan wilayah NATO," kata Wakil Komandan Divisi Lintas Udara 101 Angkatan Darat Brigadir Jenderal John Lubas.
"Kami siap untuk mempertahankan setiap inci tanah NATO," ujarnya.
Di Rumania, Divisi Lintas Udara 101 mengadakan latihan serangan darat dan udara gabungan.
Menurut Kolonel Edwin Matthaidess, Komandan Tim Tempur Brigade ke-2, divisinya adalah unit AS yang paling dekat dengan pertempuran di Ukraina.
Dia mencatat bahwa pasukan AS, telah mengawasi dengan cermat militer Rusia sambil membangun tujuan untuk berlatih melawan dan mengatur latihan untuk meniru persis apa yang terjadi di Ukraina.
"Itu membuat kami tetap waspada," imbuh dia, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (22/10/2022).
Secara total, sekitar 4.700 tentara Amerika dari pangkalan Lintas Udara 101 di Fort Campbell, Kentucky, telah dikirim ke Eropa.
NATO telah berulang kali menyatakan bahwa pihaknya tidak terlibat langsung dalam konflik dan tidak akan mengirim pasukannya ke Ukraina.
Pada akhir Juni, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengumumkan bahwa blok militer pimpinan AS tersebut akan secara signifikan meningkatkan jumlah pasukannya dalam siaga tinggi dari 40.000 menjadi lebih dari 300.000 personel.
Sejak dimulainya serangan militer Rusia pada 24 Februari, Ukraina telah menerima bantuan militer besar-besaran dari negara-negara NATO, dengan persenjataan bernilai miliaran dolar mengalir ke negara itu-–yang telah berulang kali dikritik Moskow.
Divisi Lintas Udara ke-101, juga dikenal sebagai "Screaming Eagles", memiliki sejarah militer yang luar biasa.
Ia mengambil bagian dalam operasi udara selama pendaratan D-Day di Normandia pada tahun 1944 dan dalam Pertempuran Bulge, di mana ia bertempur dalam pengepungan penuh. Unit ini juga terlibat dalam perang Vietnam, Irak dan Afghanistan.
(min)
tulis komentar anda