Rusia Tak Akan Hadiri Konferensi Energi Nuklir di Washington
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 18:06 WIB
WASHINGTON - Perwakilan Rusia tidak akan lagi mengambil bagian dalam pertemuan energi nuklir mendatang di ibu kota Amerika Serikat (AS), Washington.
Bloomberg melaporkan pada Kamis (20/10/2022), mengutip Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Lembaga PBB itu tidak memberikan penjelasan untuk perubahan jadwal yang diklaim.
Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dari IAEA mengatakan tokoh-tokoh top dari perusahaan energi Rusia, Rosatom, dan regulator industri utamanya, Rostechnadzor, telah "dicoret" dari daftar pembicara pertemuan.
"Partisipasi dalam konferensi dapat berubah karena program atau alasan pribadi,” ungkap sumber tersebut, tanpa penjelasan lebih lanjut.
“Kami yakin program saat ini akan memastikan konferensi yang sukses,” papar pejabat itu.
Pejabat itu menambahkan, “Pertemuan itu akan mencakup peran tenaga nuklir dan kontribusinya terhadap keamanan energi.”
Alasan di balik keputusan tersebut masih belum jelas, karena IAEA tidak merinci apakah perwakilan Rusia dikeluarkan dari agenda di luar keinginan mereka atau menolak untuk hadir secara sukarela.
Rosatom dan IAEA tidak segera menanggapi permintaan RT untuk klarifikasi.
Sementara dokumen pengarahan bulan Juni tentang acara tersebut menampilkan wakil direktur jenderal pertama Rosatom, Kirill Komarov, dan wakil ketua Rostechnadzor, Aleksey Ferapontov, dalam daftar pembicara dan panelisnya, nama mereka tidak muncul pada program konferensi saat ini.
Beberapa pembicara baru telah ditambahkan ke daftar pada waktu itu, termasuk Pendiri Microsoft Bill Gates, Menteri Energi AS Jennifer Granholm, serta pejabat nuklir dari China, Polandia, Afrika Selatan dan Argentina.
“Meskipun insinyur nuklir Rusia Mikhail Chudakov mengepalai departemen energi nuklir IAEA, badan tersebut menolak berkomentar apakah dia akan menghadiri acara pekan depan,” papar laporan Bloomberg.
Dua pejabat AS yang sebelumnya berbicara kepada outlet dengan syarat anonim mengatakan kehadiran Moskow pada pertemuan IAEA akan menjadi “mimpi buruk diplomatik,” karena Gedung Putih telah berusaha selama berbulan-bulan memberikan sanksi tambahan terhadap Rosatom sendiri.
Para pejabat juga mengamati, di bawah perjanjian negara tuan rumah, Amerika Serikat diharuskan mengundang delegasi dari semua negara anggota IAEA.
Pejabat itu mengatakan setiap upaya mengecualikan Rusia dapat menciptakan masalah dengan negara-negara lain yang mencari teknologi nuklir Rusia, karena Rosatom tetap menjadi pemimpin dunia sebagai pengekspor utama reaktor dan bahan bakar nuklir.
Bloomberg melaporkan pada Kamis (20/10/2022), mengutip Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Lembaga PBB itu tidak memberikan penjelasan untuk perubahan jadwal yang diklaim.
Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dari IAEA mengatakan tokoh-tokoh top dari perusahaan energi Rusia, Rosatom, dan regulator industri utamanya, Rostechnadzor, telah "dicoret" dari daftar pembicara pertemuan.
"Partisipasi dalam konferensi dapat berubah karena program atau alasan pribadi,” ungkap sumber tersebut, tanpa penjelasan lebih lanjut.
“Kami yakin program saat ini akan memastikan konferensi yang sukses,” papar pejabat itu.
Pejabat itu menambahkan, “Pertemuan itu akan mencakup peran tenaga nuklir dan kontribusinya terhadap keamanan energi.”
Alasan di balik keputusan tersebut masih belum jelas, karena IAEA tidak merinci apakah perwakilan Rusia dikeluarkan dari agenda di luar keinginan mereka atau menolak untuk hadir secara sukarela.
Rosatom dan IAEA tidak segera menanggapi permintaan RT untuk klarifikasi.
Sementara dokumen pengarahan bulan Juni tentang acara tersebut menampilkan wakil direktur jenderal pertama Rosatom, Kirill Komarov, dan wakil ketua Rostechnadzor, Aleksey Ferapontov, dalam daftar pembicara dan panelisnya, nama mereka tidak muncul pada program konferensi saat ini.
Beberapa pembicara baru telah ditambahkan ke daftar pada waktu itu, termasuk Pendiri Microsoft Bill Gates, Menteri Energi AS Jennifer Granholm, serta pejabat nuklir dari China, Polandia, Afrika Selatan dan Argentina.
“Meskipun insinyur nuklir Rusia Mikhail Chudakov mengepalai departemen energi nuklir IAEA, badan tersebut menolak berkomentar apakah dia akan menghadiri acara pekan depan,” papar laporan Bloomberg.
Dua pejabat AS yang sebelumnya berbicara kepada outlet dengan syarat anonim mengatakan kehadiran Moskow pada pertemuan IAEA akan menjadi “mimpi buruk diplomatik,” karena Gedung Putih telah berusaha selama berbulan-bulan memberikan sanksi tambahan terhadap Rosatom sendiri.
Para pejabat juga mengamati, di bawah perjanjian negara tuan rumah, Amerika Serikat diharuskan mengundang delegasi dari semua negara anggota IAEA.
Pejabat itu mengatakan setiap upaya mengecualikan Rusia dapat menciptakan masalah dengan negara-negara lain yang mencari teknologi nuklir Rusia, karena Rosatom tetap menjadi pemimpin dunia sebagai pengekspor utama reaktor dan bahan bakar nuklir.
(sya)
tulis komentar anda