AS Pastikan Rusia Gunakan Drone Iran untuk Menyerang Ukraina
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 06:15 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi pada Kamis (20/10/2022), bahwa Rusia menggunakan drone militer Iran untuk mendukung Moskow dalam perangnya melawan Ukraina. AS mengatakan Iran "sekarang terlibat langsung di lapangan".
"Hari ini kami dapat mengkonfirmasi bahwa personel militer Rusia yang berbasis di Krimea telah mengemudikan UAV (drone) Iran, menggunakannya untuk melakukan serangan di seluruh Ukraina, termasuk serangan terhadap Kiev," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby pada konferensi pers, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
"Kami menilai personel militer Iran berada di lapangan di Krimea dan membantu Rusia dalam operasi ini," kata Kirby. Ia juga menambahkan bahwa Rusia telah menerima lusinan drone dan kemungkinan akan terus menerima pengiriman tambahan.
"Kami khawatir bahwa Rusia mungkin juga berusaha untuk memperoleh senjata konvensional canggih dari Iran seperti rudal permukaan-ke-permukaan yang hampir pasti akan digunakan untuk mendukung perang melawan Ukraina," tambahnya.
Menurutnya, personel Iran yang telah dikerahkan ke Semenanjung Krimea terdiri dari "pelatih dan beberapa dukungan teknis untuk membantu Rusia menggunakan" drone yang dipasok Iran "dengan daya mematikan yang lebih baik."
Kirby juga mengatakan, Iran "sekarang terlibat langsung di lapangan". Ia memperingatkan, bahwa AS akan melakukan segala cara untuk mengekspos, menghalangi, dan menghadapi penyediaan amunisi ini oleh Iran terhadap rakyat Ukraina.
"Kami akan terus dengan penuh semangat menegakkan semua sanksi AS terhadap perdagangan senjata Rusia dan Iran. Kami akan mempersulit Iran untuk menjual senjata ini ke Rusia," Kirby memperingatkan.
Pernyataan Kirby datang satu hari setelah juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan AS memiliki "banyak bukti" bahwa Rusia menggunakan drone militer buatan Iran untuk menyerang Ukraina.
"Amerika Serikat mulai memperingatkan pada bulan Juli bahwa Iran berencana untuk mentransfer UAV ke Rusia untuk digunakan dalam perang brutal Rusia melawan Ukraina, dan kami sekarang memiliki banyak bukti bahwa UAV ini digunakan untuk menyerang warga sipil Ukraina dan infrastruktur sipil penting," kata Price.
"Hari ini kami dapat mengkonfirmasi bahwa personel militer Rusia yang berbasis di Krimea telah mengemudikan UAV (drone) Iran, menggunakannya untuk melakukan serangan di seluruh Ukraina, termasuk serangan terhadap Kiev," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby pada konferensi pers, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
"Kami menilai personel militer Iran berada di lapangan di Krimea dan membantu Rusia dalam operasi ini," kata Kirby. Ia juga menambahkan bahwa Rusia telah menerima lusinan drone dan kemungkinan akan terus menerima pengiriman tambahan.
"Kami khawatir bahwa Rusia mungkin juga berusaha untuk memperoleh senjata konvensional canggih dari Iran seperti rudal permukaan-ke-permukaan yang hampir pasti akan digunakan untuk mendukung perang melawan Ukraina," tambahnya.
Menurutnya, personel Iran yang telah dikerahkan ke Semenanjung Krimea terdiri dari "pelatih dan beberapa dukungan teknis untuk membantu Rusia menggunakan" drone yang dipasok Iran "dengan daya mematikan yang lebih baik."
Kirby juga mengatakan, Iran "sekarang terlibat langsung di lapangan". Ia memperingatkan, bahwa AS akan melakukan segala cara untuk mengekspos, menghalangi, dan menghadapi penyediaan amunisi ini oleh Iran terhadap rakyat Ukraina.
"Kami akan terus dengan penuh semangat menegakkan semua sanksi AS terhadap perdagangan senjata Rusia dan Iran. Kami akan mempersulit Iran untuk menjual senjata ini ke Rusia," Kirby memperingatkan.
Pernyataan Kirby datang satu hari setelah juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan AS memiliki "banyak bukti" bahwa Rusia menggunakan drone militer buatan Iran untuk menyerang Ukraina.
"Amerika Serikat mulai memperingatkan pada bulan Juli bahwa Iran berencana untuk mentransfer UAV ke Rusia untuk digunakan dalam perang brutal Rusia melawan Ukraina, dan kami sekarang memiliki banyak bukti bahwa UAV ini digunakan untuk menyerang warga sipil Ukraina dan infrastruktur sipil penting," kata Price.
(esn)
tulis komentar anda