Menolak Nyanyikan Lagu Dukungan pada Rezim, Siswi Iran Tewas Dipukuli Aparat
Rabu, 19 Oktober 2022 - 11:30 WIB
Seorang siswi, yang diidentifikasi dengan nama samaran sebagai Naznin, mengatakan kepada surat kabar The Guardian: “Saya tidak diizinkan pergi ke sekolah karena orang tua saya mengkhawatirkan hidup saya. Tapi apa yang berubah? Rezim terus membunuh dan menangkap siswi”.
“Apa gunanya saya jika saya hanya duduk marah di rumah? Saya dan rekan-rekan mahasiswa di seluruh Iran telah memutuskan untuk memprotes di jalan-jalan minggu ini. Aku akan melakukannya, bahkan jika sekarang aku harus menyembunyikannya dari orang tuaku,” lanjutnya.
Wanita lain, yang diidentifikasi sebagai Nergis, mengatakan kepada The Guardian bahwa dia telah ditembak dengan peluru karet setelah melakukan protes setelah kematian Panahi, selain kematian dua siswi Iran lainnya, Nika Shahkarami yang berusia 17 tahun dan Sarina Esmailzadeh (16).
“Saya tidak memiliki satu pun kerabat di Ardabil,” kata Nergis, “tetapi dengan tindakan brutal terhadap saudari kita, yang baru berusia 16 tahun, mereka telah membangunkan seluruh bangsa,” lanjutnya.
“Apa gunanya saya jika saya hanya duduk marah di rumah? Saya dan rekan-rekan mahasiswa di seluruh Iran telah memutuskan untuk memprotes di jalan-jalan minggu ini. Aku akan melakukannya, bahkan jika sekarang aku harus menyembunyikannya dari orang tuaku,” lanjutnya.
Wanita lain, yang diidentifikasi sebagai Nergis, mengatakan kepada The Guardian bahwa dia telah ditembak dengan peluru karet setelah melakukan protes setelah kematian Panahi, selain kematian dua siswi Iran lainnya, Nika Shahkarami yang berusia 17 tahun dan Sarina Esmailzadeh (16).
“Saya tidak memiliki satu pun kerabat di Ardabil,” kata Nergis, “tetapi dengan tindakan brutal terhadap saudari kita, yang baru berusia 16 tahun, mereka telah membangunkan seluruh bangsa,” lanjutnya.
(esn)
tulis komentar anda