Biden Bicara dengan Zelensky setelah Serangan Udara Rusia

Selasa, 11 Oktober 2022 - 08:25 WIB
Presiden AS Joe Biden sedang menelpon di ruang kerjanya di Gedung Putih. Foto/REUTERS
KIEV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, setelah serangan udara Rusia.

Moskow menggempur sasaran militer dan infrastruktur di seluruh Ukraina pada Senin (10/10/2022).

Biden mengutuk serangan Rusia dan berjanji mengirim lebih banyak sistem pertahanan udara ke Kiev.



Menurut isi percakapan telepon yang diterbitkan kantor Zelensky, presiden Ukraina menggambarkan serangan Rusia sebagai "tanda kelemahan tentara Rusia" meskipun faktanya serangan itu melumpuhkan jaringan listrik negara.



Menurut Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, serangan itu menghancurkan “fasilitas komando militer” dan jaringan komunikasi.

“Biden berjanji untuk terus memberi Ukraina dukungan yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri, termasuk sistem pertahanan udara canggih,” ungkap ringkasan percakapan telepon dari Gedung Putih.



Rudal-rudal jelajah Rusia menghujani beberapa kota Ukraina pada Senin pagi, dua hari setelah serangan di Jembatan Crimea yang diyakini secara luas dilakukan Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan serangan Moskow sebagai tanggapan terhadap “terorisme” Ukraina.

Putin memperingatkan Rusia akan “menanggapi dengan tegas” setiap serangan di masa depan di wilayahnya.

Zelensky menghabiskan waktu berjam-jam setelah serangan itu dengan menelepon para pemimpin Barat dan mendesak mereka mengirim senjata militer yang lebih berat, termasuk rudal darat-ke-udara.

Dalam tweet yang mengumumkan panggilan teleponnya dengan Biden, presiden Ukraina mengatakan, “Pertahanan udara saat ini menjadi prioritas nomor satu dalam kerja sama pertahanan kami.”

AS belum mengirim baterai rudal Patriot paling canggih ke Ukraina, dengan Pentagon berpendapat sistem seperti itu akan membutuhkan pasukan AS untuk mengoperasikannya.

Namun, pada awal bulan ini, pemerintahan Biden telah memberi Kiev delapan Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Tingkat Lanjut Nasional (NASAMS).

Tak hanya itu, Pentagon telah menandatangani kesepakatan senilai USD182 juta dengan produsen senjata Raytheon untuk membangun lebih banyak sistem ini hingga Agustus 2024.

Tidak jelas apakah janji Biden tentang “sistem pertahanan udara canggih” adalah referensi untuk pengiriman NASAMS yang berkelanjutan, atau pengiriman sistem yang lebih canggih.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More