WNI Novita Tewas Diberondong Tembakan di AS, Pelaku Tak Tunjukkan Penyesalan

Senin, 10 Oktober 2022 - 13:38 WIB
Novita Brazil (25), wanita asal Indonesia, yang dilaporkan tewas setelah rumahnya di Texas, Amerika Serikat, ditembaki dua remaja bersenjata. Foto/gunmemorial.org
SAN ANTONIO - Novita Brazil (25), warga negara Indonesia (WNI) tewas setelah rumahnya di Texas, Amerika Serikat (AS) diberondong sekitar 100 peluru oleh dua remaja bersenjata.

Novita, wanita yang dilaporkan berasal dari Semarang dan menikah dengan warga AS, tewas setelah terkena banyak tembakan di wajah.

Penembakan itu terjadi Selasa pekan lalu waktu setempat. Rumah Novita diduga kuat menjadi korban salah sasaran.

Menurut laporan NBC News, dua remaja ditangkap setelah mereka diduga menembakkan 100 peluru ke rumah Novita, menyebabkannya tewas.





Selain itu, serangan tersebut juga melukai orang lain di rumah tersebut.

Penembakan itu terjadi sekitar pukul 01.30 pada Selasa lalu di sebuah rumah di San Antonio.

Sheriff Bexar County Javier Salazar mengatakan para petugas sedang berpatroli di lingkungan itu ketika mereka mendengar serangkaian tembakan dan melihat sebuah kendaraan melarikan diri dari daerah itu dengan kecepatan tinggi.

Kendaraan itu akhirnya dihentikan dan dua tersangka, berusia 14 dan 15 tahun, ditangkap.

Menurut sheriff, kedua remaja itu didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama dan penyerangan dengan senjata mematikan.

Remaja berusia 15 tahun itu juga didakwa menggunakan kendaraan secara tidak sah. Sedangkan remaja berusia 14 turut didakwa menghindari penangkapan dengan berjalan kaki.

"Saya tidak berpikir mereka menunjukkan penyesalan apa pun," kata sheriff tentang para tersangka.

Seorang pengguna Twitter yang tinggal di AS, Suci Brooks, menuliskan tweet: "Salah seorang warga Indonesia yang menikah dengan orang Amerika terkena tembakan salah sasaran di rumahnya di San Antonio, Texas. Wajahnya tertembak beberapa kali dan sayangnya tidak dapat diselamatkan. Sekarang jenazahnya sedang diurus untuk diantarkan ke keluarganya di Semarang."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More