Pesawat Kiamat Putin Melayang di Atas Moskow Picu Kekhawatiran Perang Nuklir
Sabtu, 08 Oktober 2022 - 19:38 WIB
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin memicu kekhawatiran bahwa ia bisa berada di ambang meluncurkan perang nuklir, setelah pesawat "hari kiamat" Rusia terlihat di atas langit Moskow pada hari Jumat. "Hari Kiamat" adalah julukan yang diberikan untuk jenis pesawat yang dikerahkan sebagai pos komando udara jika terjadi perang nuklir.
Sebuah pesawat Ilyushin Il-96-400M diamati terbang rendah di atas langit Moskow kemarin.
"Sebuah pesawat pos komando udara FSB (Federal Security Service), yang secara informal dikenal sebagai pesawat 'hari kiamat', tampaknya berputar-putar di luar Moskow pada ketinggian rendah," tweet Scott Stedman, seorang jurnalis investigasi dan pendiri Forensic News, seperti dikutip dari Express.co.uk, Sabtu (8/10/2022).
Postingan media sosial itu disertai dengan tangkapan layar jalur penerbangan pesawat di atas Moskow.
Ilyushin Il-96-400M awalnya dimaksudkan untuk digunakan sebagai pesawat penumpang berbadan lebar. Namun, kemudian diputuskan untuk menggunakan pesawat sebagai pos komando terbang yang akan digunakan jika terjadi perang nuklir.
Asosiasi Produksi Pesawat Voronezh, produsen pesawat, mengumumkan perubahan rencana pada Juli tahun lalu.
"Pasukan Dirgantara Rusia akan menerima dua pos komando udara berdasarkan Il-96-400M," kata seorang juru bicara perusahaan.
"Salah satunya sedang dalam produksi," ia menambahkan.
Sebuah pesawat Ilyushin Il-96-400M diamati terbang rendah di atas langit Moskow kemarin.
"Sebuah pesawat pos komando udara FSB (Federal Security Service), yang secara informal dikenal sebagai pesawat 'hari kiamat', tampaknya berputar-putar di luar Moskow pada ketinggian rendah," tweet Scott Stedman, seorang jurnalis investigasi dan pendiri Forensic News, seperti dikutip dari Express.co.uk, Sabtu (8/10/2022).
Postingan media sosial itu disertai dengan tangkapan layar jalur penerbangan pesawat di atas Moskow.
Ilyushin Il-96-400M awalnya dimaksudkan untuk digunakan sebagai pesawat penumpang berbadan lebar. Namun, kemudian diputuskan untuk menggunakan pesawat sebagai pos komando terbang yang akan digunakan jika terjadi perang nuklir.
Asosiasi Produksi Pesawat Voronezh, produsen pesawat, mengumumkan perubahan rencana pada Juli tahun lalu.
"Pasukan Dirgantara Rusia akan menerima dua pos komando udara berdasarkan Il-96-400M," kata seorang juru bicara perusahaan.
"Salah satunya sedang dalam produksi," ia menambahkan.
tulis komentar anda