5 Pemimpin Dunia dengan Kematian Paling Tragis

Kamis, 06 Oktober 2022 - 17:20 WIB
Presiden AS John F Kennedy, Ibu Negara Jacqueline Kennedy dan Gubernur Texas John Connally naik limusin sesaat sebelum Kennedy dibunuh, di Dallas, Texas 22 November 1963. Foto/Walt Cisco/Dallas Morning News/REUTERS
ISLAMABAD - Menjabat sebagai presiden, raja, ratu atau pemimpin dunia lainnya membuat seseorang menjadi target perhatian banyak orang.

Jika sesuatu terjadi kepada pemimpin tersebut, maka seluruh perhatian akan tertuju padanya baik itu berasal dari daerah yang dipimpinnya ataupun seluruh dunia.

Ketika seorang pemimpin meninggal secara tak terduga itu memiliki konsekuensi yang lebih besar karena suatu negara tiba-tiba dibiarkan tanpa pemimpin dengan jendela untuk kerusuhan politik.



Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa sebagian besar pemimpin yang disebutkan di sini meninggalkan negara-negara yang segera mengalami berbagai tahap kekacauan.

Berikut adalah beberapa pemimpin dunia yang mengalami kematian tragis dan berdampak besar.

1. Benazir Bhutto (Perdana Menteri Pakistan)

Pada 27 Desember 2007, Perdana Menteri wanita pertama di Pakistan yang terpilih secara demokratis di negara mayoritas Muslim itu dibunuh.



Ia dikenal sebagai tokoh yang kokoh bertahan di tengah panasnya politik Pakistan.

Bhutto diketahui tak mudah terpengaruh korupsi politik dan ekstremisme Islam di negara itu. Namun, setelah dipecat dari jabatannya pada 1996, dia dan suaminya, Asif Ali Zardari, justru menghadapi tuduhan menerima suap jutaan dolar dan pencucian uang melalui bank Swiss.

Setelah diasingkan Bhutto pun kembali ke Pakistan dan berencana berpartisipasi dalam pemilihan umum 2008.

Sayangnya, saat Bhutto sedang menemui pendukungnya, dia terkena ledakan bom mobil dan meninggal keesokan harinya. Kematian Bhutto memicu protes dan kerusuhan di Pakistan.

2. John F Kennedy (Presiden Amerika Serikat)

Presiden ke-35 AS John F Kennedy dikenal sebagai simbol representasi era keemasan Amerika Serikat pada tahun 1950an.



Sayangnya, beliau ditembak mati saat berada di dalam mobil saat dirinya kampanye ke Dallas, Texas pada 22 November 1963.

Pelaku penembakan tersebut diketahui bernama Lee Harvey Oswald yang merupakan seorang mantan Marinir Amerika Serikat.

Kennedy langsung tewas 30 menit setelah insiden tersebut Oswald berhasil ditangkap Departemen Kepolisian Dallas 70 menit setelah penembakan.

Oswald dijatuhi hukuman oleh pengadilan negara bagian Texas atas kasus pembunuhan. Selang dua hari saat pria tersebut dipindahkan ke penjara, ia ditembak mati di Markas Besar Kepolisian Dallas oleh pemilik klub malam, Jack Ruby.

Meskipun begitu, kebenaran sesungguhnya dari kasus ini masih menjadi perdebatan hingga sekarang.

Kematian Kennedy mengakhiri optimisme tahun 50-an dan membuka jalan ke tahun 60-an yang menyaksikan kebangkitan hak-hak sipil dan gerakan tandingan, revolusi seksual, dan protes atas perang di Vietnam.

3. Nikholas II (Tsar Kekaisaran Rusia)

Nicholas II merupakan Tsar terakhir dalam era Kekaisaran Rusia. Pria yang dari awal tidak ingin menjadi pemimpin ini malah bertemu dengan takdir yang mengenaskan.



Setelah memimpin selama 23 tahun, beliau memutuskan untuk mengundurkan diri dari tahta pada Revolusi Rusia 1917.

Terlepas dari pengunduran dirinya dan keinginannya untuk meninggalkan Rusia, kaum Bolshevik memutuskan mengeksekusi keluarga kekaisaran.

Menurut algojo Bolshevik Yakov Yurovsky, kaum Bolshevik menggiring Nikholas, keempat putrinya, putranya Alexei, pelayannya, dan Permaisuri Alexandra ke ruang bawah tanah.

Yurovsky dengan cepat membacakan hukuman mati dan menembak tsar tanpa peringatan; pria bersenjata tambahan menghabisi sisanya.

Gadis-gadis dan permaisuri ditembak di kepala. Para pembunuh kemudian membakar mayat-mayat itu dan membuangnya ke kuburan yang dangkal.

4. Benito Mussolini (Perdana Menteri Italia)

Benito Mussolini merupakan salah satu diktator asal Italia. Ia telah melakukan berbagai kejahatan terhadap manusia, seperti menggunakan gas mustard yang turut menewaskan 100.000 orang di Ethiopia hingga membuat 300.000 orang Yunani mati kelaparan.



Kematiannya pun terjadi saat ia ditugaskan untuk memimpin suatu negara boneka milik Jerman. Pada 1945, pihak sekutu terus menggempur pertahanannya, ditambah ada pemberontakan besar-besaran oleh oposisi.

Karena tak bisa membendungnya, Mussolini pun melarikan diri bersama kekasihnya. Namun, setelah dua hari melakukan pelarian, beliau ditangkap dan langsung dihukum mati keesokan harinya.

Pada awalnya, mayat keduanya telah dikuburkan. Akan tetapi, para pemberontak mencurinya dan langsung digantung terbalik.

Para warga pun meneriaki, menembaki, dan melemparinya dengan batu hingga wajahnya hancur.

5. Muammar Khadafi (Diktator Libya)

Pada Kamis, 20 Oktober 2011 diktator Libya, Muammar Khadafi tewas setelah bersembunyi dari pasukan oposisi yang disebut tentara Transisi Nasional Libya (NTC).



Pemimpin Libya yang telah berkuasa selama 42 tahun ini, telah menjadi buronan setelah pengadilan pidana internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan dirinya atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

Semasa hidupnya, Khadafi terkenal sebagai orang yang diselimuti kekayaan. Saat rakyat melakukan demonstrasi besar-besaran yang disebut “Arab Spring”, Khadafi justru mengarahkan pasukan militer untuk membunuh mereka.

Pasukan oposisi yang melihat hal itu pun geram hingga akhirnya terjadi perang saudara antara tentara Khadafi melawan pasukan oposisi.

Para pemberontak pun berhasil menguasai ibu kota Tripoli, yang menyebabkan Khadafi dipukul mundur hingga ke bagian barat Libya.

NTC awalnya mengklaim khaddafi meninggal karena luka yang diderita dalam baku tembak ketika pasukan loyalis berusaha membebaskannya, tetapi tak lama berselang muncul video saat-saat terakhirnya menunjukkan pejuang pemberontak memukulnya dan salah satu dari mereka menyodominya dengan bayonet sebelum dia ditembak beberapa kali.

Penulis:MG/Bijak Diaz Afianto
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More