Taiwan Bersumpah Merespons Serbuan Jet Tempur China
Rabu, 05 Oktober 2022 - 23:20 WIB
TAIPEI - Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng mengatakan, Taipei akan merespons serbuan jet tempur dan pesawat tak berawak chhina ke wilayah udaranya. Namun ia tidak menjelaskan secara spesifik respons yang dimaksud.
Menanggapi pertanyaan dari legislator Taiwan, Kuo-cheng mengatakan sikap agresif baru China telah mengubah apa yang akan didefinisikan Taiwan sebagai "serangan pertama" yang memerlukan tanggapan.
China telah meningkatkan latihan militernya, menembakkan rudal ke perairan dekat Taiwan dan mengirim pesawat tempur melintasi garis pemisah di Selat Taiwan sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi, pejabat tertinggi Amerika yang mengunjungi Taiwan pada Agustus lalu ke pulau itu dalam 25 tahun.
China menyangkal keberadaan garis tengah di Selat Taiwan dan menantang norma-norma yang telah ditetapkan dengan menembakkan rudal ke Taiwan ke zona ekonomi eksklusif Jepang.
"Kami awalnya mengatakan kami tidak akan melakukan serangan pertama ... jika mereka belum melakukan serangan pertama, yang berarti menembakkan proyektil atau rudal," kata Chiu.
"Tapi situasinya jelas telah berubah," imbuhnya seperti dikutip dari AP, Rabu (5/10/2022).
Ditanya oleh legislator Lo Chih-cheng dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa apakah serbuan ke wilayah udara Taiwan oleh jet tempur China akan dihitung sebagai serangan pertama, Chiu menjawab dengan tegas.
Taiwan sejauh ini menanggapi serangan China ke zona identifikasi pertahanan udaranya dengan mengeluarkan peringatan, menerbangkan jet, dan mengaktifkan pertahanan rudal anti-udara.
Menanggapi pertanyaan dari legislator Taiwan, Kuo-cheng mengatakan sikap agresif baru China telah mengubah apa yang akan didefinisikan Taiwan sebagai "serangan pertama" yang memerlukan tanggapan.
China telah meningkatkan latihan militernya, menembakkan rudal ke perairan dekat Taiwan dan mengirim pesawat tempur melintasi garis pemisah di Selat Taiwan sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi, pejabat tertinggi Amerika yang mengunjungi Taiwan pada Agustus lalu ke pulau itu dalam 25 tahun.
China menyangkal keberadaan garis tengah di Selat Taiwan dan menantang norma-norma yang telah ditetapkan dengan menembakkan rudal ke Taiwan ke zona ekonomi eksklusif Jepang.
"Kami awalnya mengatakan kami tidak akan melakukan serangan pertama ... jika mereka belum melakukan serangan pertama, yang berarti menembakkan proyektil atau rudal," kata Chiu.
"Tapi situasinya jelas telah berubah," imbuhnya seperti dikutip dari AP, Rabu (5/10/2022).
Ditanya oleh legislator Lo Chih-cheng dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa apakah serbuan ke wilayah udara Taiwan oleh jet tempur China akan dihitung sebagai serangan pertama, Chiu menjawab dengan tegas.
Taiwan sejauh ini menanggapi serangan China ke zona identifikasi pertahanan udaranya dengan mengeluarkan peringatan, menerbangkan jet, dan mengaktifkan pertahanan rudal anti-udara.
tulis komentar anda