Ukraina Tuding Rusia Tahan Direktur PLTN Zaporizhzhia
Minggu, 02 Oktober 2022 - 07:22 WIB
"Mereka mencoba membuatnya menerima pemindahan (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia) dari Ukraina ke Rosatom. Tapi saya yakin dia menentangnya. Berkali-kali sebelumnya dia menolak untuk menerima dunia Rusia dan seterusnya," kata Kontin seperti dikutip dari kantor berita yang berbasis di Inggris itu, Minggu (2/10/2022).
Kotin lantas meminta Badan Energi Atom Internasional, IAEA, untuk menuntut segera membebaskan direktur PLTN Zapodizhzhia itu, menuduh Rusia sebagai "terorisme nuklir".
Rusia sendiri belum berkomentar terkait tudingan tersebut.
Moskow merebut pembangkit nuklir terbesar di Eropa tersebut pada bulan Maret, dan mempertahankan staf asal Ukraina.
Baik Ukraina dan Rusia berulang kali saling menuduh menembaki pembangkit listrik itu, di tengah kekhawatiran global bahwa hal ini dapat menyebabkan insiden radiasi besar di Eropa.
Enam reaktor PLTN Zaporizhzhia terletak di dekat Enerhodar, di bagian wilayah Zaporizhzhia selatan Ukraina yang diduduki.
Ukraina mengatakan pasukan Rusia menggunakan stasiun itu sebagai pangkalan militer dan para pegawainya ditahan di bawah todongan senjata.
Moskow membantah klaim tersebut.
Pada hari Jumat, Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan pencaplokan wilayah Zaporizhzhia, Kherson, Donetsk dan Luhansk - sebuah langkah yang dikutuk secara luas oleh Ukraina dan Barat.
Kotin lantas meminta Badan Energi Atom Internasional, IAEA, untuk menuntut segera membebaskan direktur PLTN Zapodizhzhia itu, menuduh Rusia sebagai "terorisme nuklir".
Rusia sendiri belum berkomentar terkait tudingan tersebut.
Moskow merebut pembangkit nuklir terbesar di Eropa tersebut pada bulan Maret, dan mempertahankan staf asal Ukraina.
Baca Juga
Baik Ukraina dan Rusia berulang kali saling menuduh menembaki pembangkit listrik itu, di tengah kekhawatiran global bahwa hal ini dapat menyebabkan insiden radiasi besar di Eropa.
Enam reaktor PLTN Zaporizhzhia terletak di dekat Enerhodar, di bagian wilayah Zaporizhzhia selatan Ukraina yang diduduki.
Ukraina mengatakan pasukan Rusia menggunakan stasiun itu sebagai pangkalan militer dan para pegawainya ditahan di bawah todongan senjata.
Moskow membantah klaim tersebut.
Pada hari Jumat, Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan pencaplokan wilayah Zaporizhzhia, Kherson, Donetsk dan Luhansk - sebuah langkah yang dikutuk secara luas oleh Ukraina dan Barat.
tulis komentar anda